Megawati Tegaskan Pesan Ini ke Kader PDIP saat Absen Upacara di Istana

R24/zura
Megawati Tegaskan Pesan Ini ke Kader PDIP saat Absen Upacara di Istana.
Megawati Tegaskan Pesan Ini ke Kader PDIP saat Absen Upacara di Istana.

RIAU24.COM Megawati Soekarnoputri pada upacara ke-80 tahun Republik Indonesia tahun ini memilih absen dan mengadakan upacara bersama kader PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Ada sejumlah pesan yang disampaikan Megawati ke kader PDIP.

Dirangkum detikcom, Minggu (17/8/2025), Megawati memimpin upacara di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Saat memimpin upacara, Megawati menyampaikan pesan ke kader PDIP.

Kata Megawati, kemerdekaan Indonesia bukanlah sebuah. hadiah, Megawati menyebut kemerdekaan adalah hasil cucuran darah pejuang.

"Hari ini di usia 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kita berkumpul bukan hanya untuk merayakan, tetapi juga untuk merenungkan makna kemerdekaan yang sesungguhnya," kata Megawati dalam amanatnya.

"Kemerdekaan yang kita nikmati ini bukanlah hadiah. Sekali lagi, bukanlah hadiah. Sekali lagi, bukanlah hadiah. Ia adalah hasil cucuran darah, keringat, dan air mata para pendidik bangsa, para pejuang dan para syuhada kemerdekaan yang mengorbankan segalanya demi Merah Putih agar berkibar di langit nusantara," tambahnya.

Presiden ke-1 Sukarno, kata Megawati, pernah mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa pahlawannya. Ia pun menegaskan kader PDIP untuk menjaga api kemerdekaan tetap menyala.

"Maka saya tegaskan, tugas kita sebagai kader PDI Perjuangan adalah menjaga api kemerdekaan agar tetap menyala. Tidak pernah padam oleh dorongan kepentingan pribadi maupun golongan, tidak goyah oleh godaan kekuasaan dan tidak tunduk pada politik yang mengkhianati rakyatnya sendiri," ucapnya.

Megawati menegaskan kemerdekaan bukan titik akhir perjuangan bangsa Indonesia, melainkan sebuah jembatan emas. Sebagaimana, kata dia, dikatakan dalam karya Sukarno, 'Mencapai Indonesia Merdeka', pada 1933.

"Seberang jembatan itu terbentang dua jalan. Satu menuju dunia keselamatan dan kesejahteraan rakyat marhaen, dunia yang sama rasa, sama bahagia dan satu lagi menuju dunia kesengsaraan rakyat marhaen, dunia yang sama rata, sama tangis. Pilihan jalan itu ada di tangan kita semua," tuturnya.

Dia mengatakan tanggung jawab adalah memastikan bangsa Indonesia harus memilih melangkah di jalan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Kemerdekaan juga merupakan pintu gerbang untuk membangun kehidupan berbangsa yang berdaulat dalam bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujarnya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak