Di Tengah Ancaman Tarif 100 Persen Trump pada Chip, Apple Berkomitmen Investasi 600 Miliar Dolar di AS

R24/tya
Presiden AS Donald Trump bersama CEO Apple Tim Cook dalam sebuah upacara di Ruang Oval /X-Mac4ever
Presiden AS Donald Trump bersama CEO Apple Tim Cook dalam sebuah upacara di Ruang Oval /X-Mac4ever

RIAU24.COM - Setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Rabu penerapan tarif 100% pada chip dan semikonduktor impor, Apple telah berkomitmen untuk meningkatkan rencana investasinya sebesar $100 miliar tambahan dalam teknologi tersebut, sehingga total investasi yang diantisipasi selama empat tahun ke depan menjadi $600 miliar.

Saat berpidato dalam sebuah upacara di Ruang Oval pada hari Rabu bersama CEO Apple Tim Cook, Trump mengaitkan peningkatan investasi tersebut dengan kebijakan ‘America First’ yang mendorong pertumbuhan dan manufaktur dalam negeri, menurut laporan Al Jazeera.

Ia mengungkapkan, sambil membahas Apple yang mengantisipasi investasi total sebesar $600 miliar selama empat tahun ke depan di AS.

"Ini adalah investasi terbesar yang pernah dilakukan Apple di Amerika dan di mana pun. Apple telah menjadi investor di beberapa negara lain. Saya tidak akan menyebutkan negara mana, tetapi ada beberapa. Dan mereka akan kembali," kata Trump.

Trump Menekankan Produksi Dalam Negeri

Trump telah menganjurkan manufaktur dalam negeri yang berkelanjutan di sektor teknologi dan industri lainnya, dan ia memperingatkan perusahaan tentang tarif yang tinggi jika mereka terus beroperasi di luar negeri.

Pada hari Rabu, ia juga mengumumkan akan mengenakan tarif sekitar 100 persen pada setiap impor cip dan semikonduktor yang masuk ke AS.

"Kami akan mengenakan tarif yang sangat besar pada cip dan semikonduktor," jelas Trump.

"Namun kabar baik bagi perusahaan seperti Apple adalah jika Anda membangun di Amerika Serikat atau telah berkomitmen untuk membangun, tanpa pertanyaan, di Amerika Serikat tidak akan ada biaya," tambahnya.

Donald Trump mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut akan dibebaskan dari pajak impor jika mereka memproduksi cip komputer di AS.

Di tengah pandemi Covid 19, kekurangan cip komputer telah meningkatkan harga mobil dan berkontribusi pada inflasi yang lebih tinggi.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak