RIAU24.COM - Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari meminta pemerintah lebih serius mengakselerasi pembangunan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT).
Hal ini karena target bauran energi nasional sebesar 35 persen dari EBT idealnya dapat dicapai lebih cepat, bukan menunggu hingga tahun 2030, dikutip dari rmol.id, Selasa, 5 Agustus 2025.
"Target 35 persen pembangkit EBT jangan terus-menerus dijadikan visi jangka panjang tanpa upaya percepatan yang konkret. Kalau memang serius, pemerintah harus bisa mewujudkannya mulai tahun ini," ujarnya.
"Kesiapan teknologi, sumber daya, dan komitmen politik semuanya sudah tersedia, tinggal bagaimana kemauan dan kebijakan didorong lebih progresif," tambahnya.
Akselerasi pembangunan EBT adalah hal penting. Alasannya karena dapat dijadikan bentuk tanggung jawab dalam menghadapi krisis iklim global.
"Serta menjamin keberlanjutan energi nasional," sebutnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar EBT seperti panas bumi, tenaga surya, angin, air.
"Serta bioenergi yang belum dimanfaatkan secara optimal," ujarnya.