RIAU24.COM - Ketua Umum Jaringan Nasional (Jarnas) Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengungkap aktivitas prostitusi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) .
Aktivitas TPPO ini langsung diadukan ke Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada.
Keponakan Prabowo itu mengaku baru mendapatkan laporan terkait lokalisasi ini.
Beberapa korban TPPO kerap diminta melayani tukang hingga Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Misalnya, mohon izin terakhir, tempat-tempat seperti ini kemarin baru saja saya bilang ke Pak Kabareskrim, IKN sudah terkenal dengan bordil-bordilnya yang melayani para tukang dan ASN yang kesepian," ujar Rahayu dalam sebuah diskusi di Kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kamis (31/7/2025).
Selain di kawasan IKN, TPPO berupa prostitusi juga banyak ditemukan di Papua.
Menurut Rahayu, mereka biasa dipekerjakan dekat dengan area pertambangan.
"Papua itu terkenal melayani mereka yang bekerja di tambang-tambang," katanya.
Kebanyakan korban mengetahui telah menjadi korban TPPO.
Namun, beberapa di antaranya terpaksa melakukan itu lantaran tidak adanya pekerjaan layak. Belum lagi, korban yang masuk lingkaran itu juga susah untuk keluar.
"Silakan tanya langsung. Kalau ada pekerjaan layak tetap nggak mau bekerja di situ? Memangnya mereka nggak, mereka pasti ada rasa malu. Untuk menyampaikan ke keluarganya. Dan mohon maaf, mereka nggak bisa keluar," ujar Rahayu.
Karena itu, lapangan pekerjaan yang layak merupakan salah satu cara memberantas TPPO. Dia berharap pemerintah berpihak pada korban.
"Jadi jangan semudah itu berpikir bahwa oh nggak ada kaitannya, semuanya berkaitan. Jadi ini memang ada di depan mata, tinggal bagaimana kita mau berpihak, keberpihakkan kita untuk memastikan," ucapnya.
(***)