Daftar Negara Anggota BRICS yang Bikin Donald Trump Murka 

R24/zura
Daftar Negara Anggota BRICS yang Bikin Donald Trump Murka. (X/Foto)
Daftar Negara Anggota BRICS yang Bikin Donald Trump Murka. (X/Foto)

RIAU24.COM -Indonesia resmi bergabung sebagai anggota penuh blok ekonomi BRICS, sebagaimana diumumkan oleh Pemerintah Brasil selaku Ketua BRICS 2025.

Keputusan ini sekaligus menandai bertambahnya jumlah anggota tetap BRICS menjadi 11 negara.

Kehadiran BRICS belakangan ini juga bikin Presiden Amerika Serikat Donald Trump sewot. Ia bahkan mengancam seluruh anggota aliansi ekonomi itu dengan kenaikan tarif impor gila-gilaan ke AS.

BRICS merupakan aliansi ekonomi negara-negara berkembang yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama global, mendorong perdagangan yang adil, serta menyeimbangkan dominasi negara-negara Barat dalam sistem tata kelola global.

Nama BRICS sendiri merupakan akronim dari lima negara pendiri: Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa).

Berikut adalah daftar lengkap negara anggota tetap BRICS beserta peran dan kontribusinya.

Brasil
Tahun Bergabung: 2006 (pendiri)

Sebagai negara dengan kekuatan utama di sektor pertanian dan energi, Brasil mendorong agenda keberlanjutan dan perdagangan global yang adil dalam BRICS. Saat ini, Brasil menjabat sebagai Ketua BRICS 2025.

Rusia
Tahun Bergabung: 2006 (pendiri)

Rusia menjadi sumber terbentuknya BRICS dan aktif mendorong reformasi lembaga global seperti PBB dan IMF. Negara ini juga membawa kekuatan di sektor energi, teknologi militer, dan eksplorasi luar angkasa.

India
Tahun Bergabung: 2006 (pendiri)

Peran: India dikenal sebagai kekuatan utama dalam teknologi informasi, farmasi, dan diplomasi global. Negara ini juga memainkan peran penting dalam mendorong kerja sama teknologi dan pengembangan kapasitas antar anggota BRICS.

China
Tahun Bergabung: 2006 (pendiri)

Sebagai kekuatan ekonomi terbesar dalam BRICS, China menjadi motor utama dalam pendanaan proyek-proyek infrastruktur dan investasi lintas anggota melalui New Development Bank (BRICS Bank).

Afrika Selatan
Tahun Bergabung: 2010

Bergabung atas undangan China, Afrika Selatan menjadi wakil dari benua Afrika. Negara ini fokus pada isu pembangunan berkelanjutan dan penguatan suara negara-negara Selatan Global (Global South) dalam sistem internasional.

Mesir
Tahun Bergabung: 2024
Sebagai kekuatan utama di kawasan Afrika Utara, Mesir memberikan kedalaman geopolitik BRICS di kawasan Mediterania dan Afrika. Negara ini juga memainkan peran penting dalam isu energi dan perdagangan lintas kawasan.

Ethiopia
Tahun Bergabung: 2024

Peran: Ethiopia membawa perspektif Afrika Timur dan pembangunan berbasis inklusi. Sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan cepat, Ethiopia memperkuat dimensi pembangunan jangka panjang BRICS.

Iran
Tahun Bergabung: 2024

Iran menghadirkan kekuatan energi, khususnya minyak dan gas ke dalam BRICS. Selain itu, kehadiran Iran mencerminkan upaya BRICS untuk menjadi penyeimbang kekuatan ekonomi dan politik global yang didominasi Barat.

Uni Emirat Arab (UEA)
Tahun Bergabung: 2024

UEA memperkaya kekuatan finansial BRICS dan menjadi penghubung strategis antara Timur Tengah dan Asia. Negara ini juga berperan dalam pengembangan teknologi masa depan dan sektor logistik global.

Arab Saudi
Tahun Bergabung: 2024

Meski disebut telah menjadi bagian dari BRICS di situs web resmi BRICS, Arab Saudi sejauh ini belum secara resmi bergabung sebagai anggota penuh.

Meskipun status formalnya belum final, banyak pihak menganggap kehadiran Arab Saudi dalam berbagai agenda BRICS sudah mencerminkan niat positif untuk mendekat ke aliansi tersebut.

Sebagai pengekspor minyak terbesar di dunia, Arab Saudi membawa kekuatan strategis dalam sektor energi global.

Masuknya negara Teluk ini akan memperkuat pengaruh BRICS di kawasan Timur Tengah, sekaligus memperluas jangkauan geopolitik kelompok ini ke dunia Arab dan Islam.

Indonesia
Tahun Bergabung: 2025

Sebagai wakil utama dari Asia Tenggara, Indonesia menjadi jembatan antara BRICS dan kawasan Indo-Pasifik. Dengan ekonomi terbesar di ASEAN dan posisi strategis, Indonesia berkontribusi dalam membentuk kerja sama Selatan-Selatan serta memperjuangkan reformasi tata kelola global.

Posisi Indonesia disebut bisa memperkuat ekspansi keanggotaan ini memperkuat posisi BRICS sebagai kekuatan alternatif dalam sistem internasional yang kian multipolar.

Aliansi ini tidak hanya menjadi forum kerja sama ekonomi, tetapi juga platform geopolitik penting yang memperjuangkan suara negara-negara berkembang dalam panggung global.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak