RIAU24.COM - Beberapa hari setelah Teheran mengklaim telah menyerang pangkalan udara AS di Qatar setelah pemerintahan Trump melancarkan serangan udara terhadap situs nuklir Iran, juru bicara Pentagon Sean Parnell mengakui bahwa rudal balistik Iran telah menghantam kubah geodesik yang menampung peralatan yang digunakan oleh Amerika untuk komunikasi yang aman.
Dalam pernyataan kepada media, Parnell mengatakan serangan rudal itu hanya menimbulkan kerusakan minimal pada peralatan dan struktur di pangkalan.
"Pangkalan Udara Al Udeid tetap beroperasi penuh dan mampu menjalankan misinya, bersama mitra Qatar kami, untuk memberikan keamanan dan stabilitas di kawasan," tambahnya.
Segera setelah serangan terhadap Pangkalan Udara Al Udeid di luar Doha, ibu kota Qatar, pada tanggal 23 Juni, Iran menyetujui gencatan senjata dengan Israel yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump, yang mengakhiri perang 12 hari Iran-Israel.
Namun, serangan Iran terhadap pangkalan udara AS tidak menimbulkan banyak kerusakan karena semua pesawat dipindahkan dari pangkalan tersebut, yang dianggap sebagai markas depan Komando Pusat militer AS.
Menurut citra satelit yang diperoleh Associated Press dari Planet Labs PBC, kubah geodesik di Pangkalan Udara Al Udeid pada pagi hari tanggal 23 Juni masih utuh, tepat sebelum Iran menyerang pangkalan udara tersebut.
Dalam analisis lebih lanjut, gambar yang diambil pada tanggal 25 Juni dan setiap hari setelahnya menunjukkan kubah tersebut telah hilang, dengan kerusakan kecil pada bangunan yang terlihat di dekatnya.
Selama perang Israel-Iran, Teheran menyerang Pangkalan Udara Al Udeid, yang menampung ribuan pasukan AS di dekat Doha.
Menurut laporan, sistem pertahanan udara Qatar berhasil mencegat rudal-rudal tersebut, kemungkinan besar karena adanya pemberitahuan sebelumnya tentang serangan tersebut.
(***)
