RIAU24.COM - Tikus adalah salah satu hewan yang tinggal berdekatan dengan manusia. Meski begitu, manusia harus lebih hati-hati lantaran tikus bisa membawa banyak jenis penyakit. Misalnya seperti leptospirosis, penyakit pes, rat bite fever, hingga virus Hanta.
Belum lama ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga mengumumkan temuan 8 kasus penyakit hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS) akibat virus Hanta yang disebarkan oleh tikus terinfeksi.
Penyakit HFRS dapat memicu gejala seperti mual, mata kemerahan, ruam, demam, sakit kepala, hingga nyeri punggung. Dalam kondisi parah, HFRS dapat memicu gangguan saraf hingga sistem pencernaan.
Hewan Penyebar Penyakit
Tikus bukan satu-satunya hewan yang menyebarkan penyakit pada manusia. Mengetahui hewan-hewan yang dapat menyebarkan penyakit bisa menjadi langkah awal untuk pencegahan.
Berikut ini beberapa hewan yang dapat menyebarkan penyakit pada manusia.
1. Kelelawar
Ada banyak virus yang bisa ditularkan kelelawar pada manusia. Beberapa di antaranya seperti ebola, coronavirus, marburg, rabies, nipah, dan masih banyak lagi.
Sebagai contoh, virus nipah dari kelompok Paramyxovirus dapat menyebabkan pneumonia, gondongan, campak. Dikutip dari laman Kemenkes, virus nipah dapat menginfeksi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh kelelawar yang terinfeksi seperti liur, darah, dan urine.
Virus ini pertama kali diidentifikasi di Malaysia di sebuah peternakan babi. Saat itu, hewan yang diternakan menunjukkan gejala demam, sulit bernapas dan kejang. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat virus ini berasal dari kelelawar buah yang menularkan ke hewan peternakan. Virusnya lalu dapat menyebar ke manusia ketika hewan yang terkontaminasi dikonsumsi.
2. Babi
Beberapa jenis penyakit yang bisa disebabkan oleh babi meliputi leptospirosis, flu babi, hingga infeksi bakteri Streptococcus suis. Flu babi atau H1N1 mungkin menjadi jenis penyakit yang paling umum di telinga masyarakat Indonesia.
Dikutip dari Mayo Clinic, flu babi merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Influenza A. Penularan virus ini ke manusia bisa terjadi melalui droplet atau kontak dekat.
Gejala virus ini mirip dengan flu biasanya, meliputi demam, nyeri otot, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, hidung berair, mata merah, pegal, sakit kepala, diare, dan mual. Masa inkubasi berlangsung selama 1-4 hari setelah terpapar virus.
3. Unggas
Terdapat banyak penyakit yang bisa menyebar dari unggas ke manusia. Beberapa di antaranya seperti Campylobacteriosis, infeksi E.coli, hingga yang paling populer flu burung atau avian influenza.
Ada banyak jenis flu burung yang dapat dialami manusia. Dikutip dari Cleveland Clinic, subtipe virus yang paling banyak menyebar ke manusia seperti influenza A (H5N1) dan influenza A (H7N9).
Beberapa gejala yang dapat ditimbulkan flu burung seperti demam, kelelahan, batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan, mual dan muntah, diare, hidung tersumbat, serta sesak napas. Penyakit ini dapat menyebar ke manusia melalui kontak langsung unggas terinfeksi, lingkungan yang terkontaminasi, hingga mengonsumsi daging unggas yang tidak ditangani dengan baik.
Meski kasusnya jarang, risiko penyebaran secara langsung dari unggas ke manusia tetap ada.
4. Sapi
Beberapa jenis penyakit yang dapat menyebar dari sapi ke manusia meliputi antraks, leptospirosis, dan infeksi bakteri brucella. Khusus antraks, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Anthrax atau Bacillus anthracis.
Selain sapi, antraks juga bisa menyerang hewan ternak lain seperti kambing, domba, babi, kerbau, dan babi. Penularan ke manusia bisa melalui kontak antara kulit, terhirupnya spora dalam saluran pernapasan, hingga mengonsumsi produk pangan hewan yang mengandung spora antraks.
Antraks dapat menimbulkan gejala di kulit dan saluran pencernaan. Pada kulit, gejala yang muncul seperti benjolan yang menonjol dan gatal (biasanya berwarna hitam), pembengkakan di area luka dan kelenjar getah bening terdekat, dan disertai gejala mirip flu dan sakit kepala.
Sedangkan pada saluran pencernaan, gejala yang dapat muncul meliputi mual, diare, muntah, sakit perut, feses berdarah, hingga gangguan menelan.
5. Anjing
Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh anjing adalah ringworm, toxocariasis, leptospirosis, dan yang paling umum di telinga masyarakat ialah rabies. Rabies merupakan penyakit menular akut fatal yang disebabkan oleh virus rabies.
Infeksi virus rabies dapat menyerang sistem saraf pusat, seperti otak dan sumsum tulang belakang, dan bisa berakibat fatal. Infeksi virus ini bisa menyebar melalui gigitan anjing terinfeksi, luka terbuka yang terkena liur, hingga dalam kasus jarang berupa cakaran hewan rabies.
Selain anjing, rabies juga dapat menyebar melalui kucing, kelelawar, musang, rubah, serigala, hingga kera. Beberapa gejala yang dapat muncul seperti demam, badan lemas, sakit kepala hebat, kesemutan, hingga dalam kasus parah sebelum meninggal muncul phobia pada air. ***