Militer Israel Klaim Telah Melancarkan Operasi Khusus dan Tertarget di Lebanon Selatan

R24/tya
Militer Israel mengatakan telah melancarkan 'operasi khusus dan terarah' di Lebanon selatan /AFP
Militer Israel mengatakan telah melancarkan 'operasi khusus dan terarah' di Lebanon selatan /AFP

RIAU24.COM Militer Israel mengatakan pada hari Rabu (9 Juli) bahwa pasukannya memasuki Lebanon selatan sebagai bagian dari operasi terarah untuk membongkar infrastruktur milik kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran.

"Menyusul informasi intelijen dan identifikasi senjata dan infrastruktur teroris Hizbullah di beberapa wilayah Lebanon selatan, tentara melancarkan operasi khusus yang terarah untuk membongkarnya dan mencegah Hizbullah membangun kembali kekuasaannya di wilayah tersebut," demikian pernyataan militer.

Militer tidak segera menanggapi permintaan AFP untuk berkomentar apakah ini pertama kalinya pasukan Israel beroperasi di darat di Lebanon sejak gencatan senjata November.

Namun, militer membagikan video berjudul rekaman dari operasi malam hari yang ditargetkan oleh Brigade ke-9 di Lebanon selatan, yang memperlihatkan pasukan berjalan di darat.

AFP tidak dapat memverifikasi rekaman, waktu, atau lokasi pengambilan gambar.

Pernyataan militer menyebutkan Brigade ke-9 berada di wilayah Labbouneh, tepat di seberang perbatasan.

Pasukan dari Brigade ke-300 beroperasi di wilayah Jabal Blat yang lebih jauh ke barat, juga dalam jangkauan pandang perbatasan.

Meskipun gencatan senjata dengan Hizbullah telah tercapai pada bulan November, Israel tetap melanjutkan serangannya di Lebanon, dengan alasan utama serangan tersebut menargetkan lokasi dan operator kelompok tersebut, tetapi juga terkadang anggota Hamas, sekutu Palestina mereka.

Gencatan senjata pada 27 November bertujuan untuk mengakhiri permusuhan lebih dari setahun dengan Hizbullah, termasuk perang habis-habisan selama dua bulan yang melemahkan kelompok tersebut.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Hizbullah harus menarik kembali pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan Israel, sehingga hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa yang boleh berada di wilayah tersebut.

Israel diharuskan menarik pasukannya sepenuhnya dari negara itu, tetapi tetap menempatkan mereka di lima lokasi yang dianggap strategis.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak