RIAU24.COM - Kanker sering kali berkembang secara diam-diam tanpa menunjukkan gejala yang jelas, sehingga keberadaan penyakit sering kali tidak terdeteksi selama bertahun-tahun hingga baru disadari sudah berada di stadium lanjut.
Penelitian terbaru mengungkap para ilmuwan bisa mendeteksi kanker hanya dengan tes darah. Penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan dari UCLA Health mengungkap temuan penting dalam dunia medis.
Mereka menemukan bahwa dua biomarker jantung yang selama ini digunakan untuk mendeteksi kerusakan jantung tersembunyi, ternyata memiliki potensi sebagai indikator awal munculnya kanker.
Menariknya, sinyal dari biomarker ini bisa muncul jauh sebelum gejala kanker terlihat secara klinis.
Temuan ini membuka kemungkinan baru dalam deteksi dini kanker melalui pemeriksaan darah yang sebelumnya hanya difokuskan pada masalah kardiovaskular.
Baca Juga: Jangan Ganggu Orang Lain! Ini Penyebab Bau Badan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Lantas, seperti apa temuan tes darah yang bisa mendeteksi kanker tersebut?
Dua jenis protein bisa menjadi tanda awal kanker Para ilmuwan menemukan perubahan kecil pada dua jenis protein yang biasa diperiksa dokter untuk mendeteksi kerusakan jantung.
Kedua protein tersebut ternyata juga bisa menjadi tanda awal adanya kanker, bahkan bertahun-tahun sebelum gejalanya muncul.
Tim UCLA Health menemukan bahwa orang dengan kadar troponin T sensitivitas tinggi dan NT-proBNP yang sedikit lebih tinggi dalam darah cenderung lebih sering mengalami kanker selama hampir 18 tahun masa pemantauan.
“Selama ini, biomarker ini telah menjadi indikator utama dalam penilaian risiko penyakit jantung. Namun, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa perannya bisa jauh lebih luas, termasuk dalam prediksi kanker,” jelas Dr. Xinjiang Cai dari UCLA Health yang memimpin riset tersebut, dikutip dari laman resminya.
Hubungan biologis atara jantung dan kanker Kaitan antara penanda jantung dan kanker tidak sepenuhnya mengejutkan. Pasalnya, keduanya beroperasi dalam jalur biologis yang sama, yaitu peradangan, metabolisme, dan stres vaskular.
Semua area tersebut menjadi dasar tumbuhnya banyak jenis tumor. Troponin T sensitivitas tinggi mencerminkan adanya kerusakan minor pada otot jantung akibat tekanan, sementara NT-proBNP meningkat saat jantung mengalami peregangan.
Baca Juga: Asal Usul Istilah 1 Suro dan Tradisi Sakral di Masyarakat Jawa
Menariknya, kedua biomarker ini juga meningkat akibat faktor risiko umum seperti usia lanjut, merokok, obesitas, dan diabetes yang semuanya juga dikenal sebagai pemicu kanker.
Selain itu, proses peradangan yang terjadi akibat stres jantung menyebabkan pelepasan sitokin oleh sel imun, yang tidak hanya merusak jaringan jantung tetapi juga membantu tumor membentuk suplai darahnya sendiri.
Inilah sebabnya, penanda yang mendeteksi satu proses, secara tidak langsung bisa menunjukkan proses lainnya.