RIAU24.COM -Sekretaris DPRD Riau, Muflihun, akhirnya angkat bicara secara terbuka terkait tuduhan keterlibatannya dalam dugaan kasus Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif senilai Rp198 miliar.
Dalam konferensi pers yang digelar di sebuah kafe di Jalan Ronggo Warsito, Kamis (19/6/2025), Muflihun menyatakan bahwa dirinya tidak menikmati dana tersebut secara pribadi dan menekankan bahwa kasus ini merupakan tanggung jawab kolektif.
Didampingi kuasa hukumnya, Muflihun menjelaskan bahwa sistem pencairan dana di lingkungan Sekretariat DPRD Riau telah melalui prosedur resmi dan berlapis.
“Semua proses pencairan dana telah melalui tahapan resmi. Ada PPTK, Kabag Keuangan, dan proses verifikasi ketat sebelum saya menandatangani.Saya bukan pihak yang mencairkan langsung,” ujarnya.
Muflihun mengaku selama ini memilih diam dan bersabar, namun tekanan yang diterimanya beserta keluarga sudah melewati batas.
“Ini bukan hanya menyerang saya, tapi juga menghancurkan istri, anak-anak, orang tua, dan saudara saya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Muflihun menyatakan bahwa keberangkatan ASN dan Tenaga Harian Lepas (THL) dalam perjalanan dinas telah mendapatkan persetujuan dari pimpinan DPRD.
Dia menegaskan perannya hanya sebagai Sekwan yang memberikan persetujuan akhir setelah proses verifikasi selesai.
“Saya hanya menandatangani setelah diverifikasi. Semua itu sudah ada dasar hukumnya, termasuk Pergub yang menjadi acuan,” tambahnya.
Terkait besarnya dana yang disebut mencapai Rp198 miliar, Muflihun menyebut bahwa dana tersebut tidak dinikmati oleh dirinya seorang diri. Ia bahkan menyebut ada pihak lain yang juga terlibat dalam sistem tersebut.
“Kalau Polda ingin data, saya siap buka. Uang Rp198 miliar itu bukan saya yang nikmati.Ada anggota DPRD, pimpinan DPRD, hingga THL yang terlibat,” jelasnya.
Dia juga menyinggung bahwa isu ini mulai muncul menjelang pencalonannya sebagai Wali Kota Pekanbaru, dan menilai bahwa kasus ini bernuansa politis.
“Saya merasa diframing dan diserang secara personal,” katanya.
Konferensi pers ini menjadi kali pertama Muflihun buka suara setelah namanya dikaitkan dalam kasus dugaan korupsi perjalanan dinas yang telah mencuat selama hampir setahun terakhir.
(han)