RIAU24.COM - Ribuan warga Desa Toro, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, menggelar aksi unjuk rasa menolak relokasi mandiri dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) didepan Kantor Gubernur Riau pada Rabu (18/6).
Dalam aksi demo massa membawa berbagai spanduk tuntutan dan menyuarakan penolakan terhadap penggusuran lahan yang telah mereka kelola selama puluhan tahun.
Pitter, salah satu warga, mengungkapkan bahwa mereka telah membuka dan mengelola lahan sawit secara mandiri sejak lama.
“Kami sudah hidup puluhan tahun di sini, orang tua kami dikubur di sini, anak-anak kami sekolah dari hasil kebun ini. Kami tidak tahu harus ke mana lagi kalau disuruh pindah,” ujar Pitter pada Rabu (18/6) lewat pantauan tim Riau24.com.
Warga juga menyatakan keberatan karena menurut mereka, lahan yang dikelola bukanlah hutan primer, melainkan sudah menjadi kebun sawit produktif.
Dalam tuntutannya, warga meminta kepada Gubernur Riau, Kapolda, Bupati Pelalawan, dan pihak terkait untuk memfasilitasi pertemuan langsung dengan Presiden dan DPR RI guna menyampaikan aspirasi secara langsung.
Mereka menegaskan bahwa relokasi bukanlah solusi, dan meminta kebijakan yang mempertimbangkan keberlangsungan hidup mereka.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, secara langsung menemui massa yang menggelar aksi untuk menampung dan merespons aspirasi yang disampaikan masyarakat.
“Kita tidak boleh ada yang dianak tirikan. Negara ini tidak berniat menyengsarakan warganya. Relokasi pun harus jelas, bagaimana dengan anak-anak yang sekolah, mata pencaharian mereka, itu semua akan dicari solusinya,” ujar Wahid.
Gubri juga menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan hak masyarakat.
Dia menyebutkan bahwa kawasan TNTN harus diselamatkan, namun tetap memberi ruang bagi masyarakat agar tidak kehilangan penghidupan.
Aksi demo berlangsung damai dan menjadi momen penting ketika kepala daerah hadir langsung mendengar jeritan warganya dan berharap pertemuan ini menjadi awal dari penyelesaian yang adil dan manusiawi.
(alin)