RIAU24.COM - Di tengah berkecamuknya perang Israel-Iran, AS mengerahkan lebih banyak pesawat tempur dan kapal perang ke dan sekitar Timur Tengah, sehingga meningkatkan kehadiran militernya di kawasan tersebut.
Di antara pengerahan tersebut adalah pesawat tempur F-16, F-22, dan F-35, kantor berita Reuters melaporkan, mengutip pejabat AS.
Pesawat tanker militer AS yang digunakan untuk mengisi bahan bakar jet tempur dan pesawat pembom juga telah dikerahkan.
Sementara BBC melaporkan setidaknya 30 pesawat militer AS dipindahkan dari pangkalan di Amerika ke lokasi strategis di seluruh Eropa, termasuk Inggris, Spanyol, Jerman, dan Yunani.
Meskipun tidak jelas apakah gerakan AS tersebut berhubungan langsung dengan konflik tersebut, Menteri Pertahanan Pete Hegseth tanpa memberikan rincian apa pun dalam wawancaranya dengan Fox News mengatakan, “gerakan militer tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa rakyat kami aman.”
Kesabaran terhadap Iran semakin menipis
Hal ini terjadi setelah Trump dalam sebuah posting media sosial mengatakan kesabarannya terhadap Iran menipis dan menambahkan, "kami sekarang memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran."
Sementara itu, pertemuan Dewan Keamanan Nasional untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel, diadakan di Gedung Putih pada hari Selasa (18 Juni) di tengah laporan bahwa pemimpin AS sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan operasi militer Israel melawan Teheran.
Pertemuan di Ruang Situasi Gedung Putih berlangsung sekitar satu jam 20 menit, lapor AFP, mengutip seorang pejabat Gedung Putih.
Sebelumnya Trump mengatakan bahwa ia mengetahui lokasi pasti Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tetapi tidak akan menargetkannya, setidaknya untuk saat ini.
Trump juga menuntut penyerahan diri tanpa syarat Teheran, karena Israel dan Iran saling serang untuk hari kelima.
Trump juga menyatakan bahwa AS telah mencapai kendali penuh dan total atas wilayah udara Iran, yang menunjukkan bahwa AS mungkin terlibat langsung dalam konflik yang sedang berlangsung antara kedua musuh bebuyutan, Israel dan Iran.
(***)