Nekat Konsumsi Minuman Energi 15 Tahun, Tubuh Wanita Ini Alami Perubahan yang Mengerikan

R24/dev
Nekat Konsumsi Minuman Energi 15 Tahun, Tubuh Wanita Ini Alami Perubahan yang Mengerikan
Nekat Konsumsi Minuman Energi 15 Tahun, Tubuh Wanita Ini Alami Perubahan yang Mengerikan

RIAU24.COM - Seorang wanita berusia 35 tahun di Perth, Australia, Lucy Parker mengalami efek samping yang sangat buruk akibat kebiasaan mengonsumsi minuman berenergi selama 15 tahun.
Meskipun menyadari bahwa menenggak minuman berenergi sepanjang waktu jelas tidak baik, ibu dua anak ini tidak melihat ada yang salah dengan kebiasaannya sampai dia menemukan bagaimana kebiasaannya itu itu berdampak pada kesehatannya.

Diberitakan LADBible, Lucy pergi ke dokter setelah mengalami sakit perut yang parah dan kemudian menjalani pemindaian CT untuk mengetahui penyebabnya. Hasilnya mengungkapkan bahwa ia memiliki benjolan di salah satu ovariumnya, tetapi dokter umumnya memberi tahu bahwa itu bukanlah yang mereka khawatirkan.

Sebaliknya, mereka memberi tahu bahwa hatinya 'tidak tampak begitu sehat'. Hal itu membuatnya berpikir bahwa minuman berenergi adalah sumber masalah di tubuhnya.

Lucy menjelaskan bahwa ia diberi tahu bahwa ia mungkin mengalami penyakit perlemakan hati yang tidak terkait alkohol atau Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD), yang disebabkan oleh penumpukan lemak di hati.

Jika tidak terdeteksi pada tahap awal, hal ini dapat menyebabkan organ mengalami kerusakan serius, seperti sirosis, sementara itu juga berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan serius lainnya, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal.

"Kami memeriksa semuanya, dan mereka melakukan banyak tes darah untuk penyakit autoimun lainnya dan berbagai hal lainnya."

Dia kemudian membicarakan tentang gaya hidupnya kepada dokter dan mengaku minum minuman berenergi setidaknya dua kali sehari.

Karena tubuhnya dipenuhi gula di pagi hari, hatinya berjuang keras untuk memproses semuanya dan kelebihan gula diubah menjadi lemak, yang akhirnya menyebabkan NAFLD.

Setelah konsultasi dokter, Lucy memutuskan bahwa dua kaleng yang tersisa di lemari esnya akan menjadi yang terakhir dan dia bersumpah untuk menghentikan kecanduan minuman berenerginya secara total.

"Saya menyukai rasanya, saya senang meminumnya, tetapi saya katakan pada diri sendiri bahwa saya tidak perlu meminumnya lagi," kata dia.***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak