RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers pada hari Jumat (30 Mei) di Ruang Oval untuk Elon Musk sebagai ucapan perpisahan atas kepergiannya dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Hal ini terjadi setelah Musk menghabiskan 130 hari di pemerintahan Trump dengan memecat puluhan ribu pegawai negeri dan memicu puluhan tuntutan hukum atas potensi penyalahgunaan data pribadi warga Amerika.
Berbicara di hadapan pers, presiden AS menyebut CEO Tesla sebagai salah satu pemimpin bisnis dan inovator terhebat yang pernah ada di dunia.
Presiden AS memuji Musk karena memimpin program reformasi pemerintah yang paling menyeluruh dan berdampak dalam beberapa generasi.
"Elon telah memberikan layanan yang luar biasa. Tidak ada orang lain seperti dia, dan dia harus melalui masa-masa sulit, yang sangat disayangkan, karena dia adalah seorang patriot yang luar biasa. Berita baiknya adalah 90% negara ini tahu itu, dan mereka menghargainya, dan mereka sangat menghargai apa yang telah dia lakukan," kata Trump.
Selain banyak pujian, presiden AS itu juga menghadiahkan CEO Tesla sebuah kunci emas.
Kunci besar itu berada di dalam kotak kayu dan kunci itu berasal dari masa jabatan Trump sebelumnya sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45: ‘Kunci Gedung Putih.’
Namun, apakah hanya dia yang menerima kunci khusus dari Trump? Tidak.
Dalam buku berjudul Breaking History terbitan tahun 2022, menantu Trump sekaligus mantan penasihat senior Jared Kushner menceritakan bagaimana ia memberikan kunci yang sama untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada tahun 2020.
Saat memberikan kunci tersebut kepadanya, Trump mengatakan kepada Netanyahu, “kunci tersebut adalah tanda kasih sayang khusus, yang diberikan oleh saya dan Ibu Negara kepada Perdana Menteri dan Ibu Negara Israel.
"Dan itu adalah kunci, kami menyebutnya kunci Gedung Putih. Dan itu adalah kunci negara dan hati kami," kata Trump saat menyerahkan hadiah khusus itu kepada Netanyahu.
Buku tersebut mengklaim bahwa Trump mengatakan kepada PM Israel, “itu adalah kunci pertama yang akan saya berikan kepada siapa pun."
Ia mengatakan bahwa kunci tersebut akan memungkinkan Netanyahu memasuki Gedung Putih meskipun Trump bukan presiden.
Trump mengatakan kepada Musk, “kunci ini adalah sesuatu yang sangat istimewa yang ia berikan kepada orang-orang yang sangat istimewa sebagai hadiah dari negara kita.”
(***)