RIAU24.COM - Tiongkok telah memperluas pengaruhnya di badan-badan global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kesehatan Dunia, terutama ketika Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump memilih untuk tidak peduli.
Jelas, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada hari Jumat (30 Mei) menandatangani sebuah konvensi yang membentuk sebuah organisasi internasional untuk mediasi di Hong Kong guna memperkuat kredibilitas pusat komersial tersebut.
Hal ini juga mengembalikan kepercayaan pada ketidakberpihakan sistem hukum kota yang terguncang setelah Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang luas pada tahun 2020.
ini juga bertujuan untuk memperkuat keberadaan Hong Kong sebagai pusat utama untuk menyelesaikan perselisihan antarnegara, terutama ketika perang dagang antara AS dan China telah menyebabkan dampak signifikan pada perdagangan global dan rantai pasokan.
Pembentukan Konvensi Organisasi Internasional untuk Mediasi (IOMed) ditandatangani bersama oleh 31 negara lainnya, termasuk Serbia, Pakistan, Papua Nugini, dan Venezuela.
"Kelahiran IOMed akan membantu melampaui mentalitas zero-sum 'menang atau kalah', mempromosikan penyelesaian sengketa internasional secara damai, dan membangun hubungan internasional yang lebih harmonis," kata menteri luar negeri Tiongkok Wang Yi, menurut kantor berita AFP.
Badan ini akan menengahi perselisihan antarnegara, antara negara dengan individu dari negara lain, dan antara entitas swasta internasional.
Setelah penandatanganan konvensi, pemerintah Hong Kong mengatakan, IOMed setara dengan ICJ Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Pengadilan Arbitrase Tetap di Den Haag.
"Kekuatan eksternal yang bermusuhan tengah berupaya untuk mende-internasionalisasi dan mende-fungsionalisasi Hong Kong,” kata Paul Lam, sekretaris kehakiman Hong Kong tentang keputusan untuk mendirikan organisasi internasional tersebut.
(***)
