Picu Kericuhan, Ribuan Warga Gaza Serbu Pusat Distribusi Bantuan

R24/riz
Warga Gaza
Warga Gaza

RIAU24.COM - Lebih dari ribuan warga Palestina yang kelaparan menyerbu pusat distribusi bantuan kemanusiaan yang didukung Amerika Serikat di Rafah, Gaza selatan, pada Selasa (27/5).

Hal ini memicu kericuhan, yang memaksa para personel AS yang ada di lokasi dievakuasi, dan tentara Israel melepas tembakan.

Penyaluran bantuan kemanusiaan Gaza dengan mekanisme baru yang dicetuskan AS dan sekutunya, Israel, itu menuai kritikan organisasi kemanusiaan internasional karena dianggap mem-bypass sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sudah ada dan gagal memenuhi prinsip-prinsip kemanusiaan.

Distribusi bantuan yang dikawal oleh AS dan Israel ini, seperti dilansir AFP, Rabu (28/5), melibatkan sebuah kelompok kemanusiaan bernama Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung oleh Washington.

Baca Juga: Struktur Peninggalan Orang Mati yang Terkubur Selama Lebih dari 3.000 Tahun Ditemukan di Mesir

Penyaluran dilakukan setelah Israel melonggarkan blokade bantuan yang diberlakukan sejak 2 Maret, yang memicu kekurangan makanan dan obat-obatan.

Namun pelaksanaan distribusi bantuan di area Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, pada Selasa (27/5) berujung kericuhan yang melibatkan ribuan orang saling mendorong dan memaksa masuk untuk mengambil bantuan kemanusiaan yang disediakan.

Ayman Abu Zaid, salah satu pengungsi Gaza, menuturkan kepada AFP bahwa dirinya sedang mengantre di pusat distribusi bantuan itu ketika "tiba-tiba sejumlah besar orang mulai mendorong dan masuk secara acak".

"Itu karena kurangnya bantuan dan keterlambatan dalam distribusi, jadi mereka berusaha masuk untuk mengambil apa pun yang mereka bisa," katanya.

Pada satu titik, menurut Zaid, "tentara Israel mulai menembaki, dan suaranya sangat menakutkan, dan orang-orang mulai berhamburan, tetapi beberapa orang masih terus berusaha mengambil bantuan meskipun dalam bahaya".

Baca Juga: China Dirikan Badan Mediasi Internasional di Hong Kong, Apa Tujuannya?

Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim "pasukannya melepaskan tembakan peringatan di area luar kompleks". Ditegaskan juga bahwa mereka telah memulihkan "kendali atas situasi" di Rafah.

Laporan media lokal Israel, Yedioth Ahronoth, seperti dilansir Anadolu Agency, menyebut sejumlah pekerja Amerika yang terafiliasi dengan GHF terpaksa dievakuasi dari Rafah setelah kericuhan terjadi.

Sementara laporan surat kabar Israel Hayom menyebut tentara Israel dikerahkan ke pusat distribusi bantuan itu setelah para pekerja AS dievakuasi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak