RIAU24.COM - Sebuah studi terbaru mengungkapkan kebiasaan rebahan, duduk, atau malas gerak (mager) dapat membuat otak mengecil. Penelitian ini membantah gagasan terkait periode duduk dapat diimbangi dengan periode aktif seperti berolahraga, setidaknya dalam hal kesehatan otak orang berusia 50 tahun ke atas.
Peneliti dari Vanderbilt University, University of Pittsburgh, dan Seoul National University berpendapat terlalu banyak duduk atau berbaring dapat mempengaruhi otak dan meningkatkan risiko berbagai jenis demensia, termasuk alzheimer.
"Mengurangi risiko penyakit Alzheimer tidak hanya dengan berolahraga sekali sehari. Meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk duduk, bahkan jika Anda berolahraga setiap hari, mengurangi kemungkinan terkena penyakit Alzheimer," kata ahli saraf Marissa Gogniat, dikutip dari Science Alert, Kamis (22/5/2025).
Penelitian tersebut melibatkan 404 partisipan, serta melacak tingkat aktivitas mereka dengan perangkat khusus yang digunakan selama seminggu. 7 tahun berikutnya tes kognitif dan pemindaian otak dilakukan.
Hasilnya, meskipun 87 persen relawan memenuhi pedoman mingguan yang direkomendasikan, yaitu minimal 150 menit latihan intensitas sedang, mereka yang lebih lama duduk secara keseluruhan menunjukkan kognisi yang lebih buruk.
Mereka juga menunjukkan lebih banyak tanda neurodegenerasi, termasuk penipisan hipokampus yang lebih cepat. Hipokampus merupakan bagian otak yang penting untuk fungsi memori dan salah satu area pertama yang menunjukkan kerusakan akibat alzheimer.
Penelitian ini tidak secara langsung membuktikan sebab-akibat. Namun, peneliti berpendapat kebanyakan duduk atau rebahan memiliki keterkaitan yang kuat dengan penuaan pada otak.
Terlepas dari olahraga, penting untuk menjaga kesehatan otak dengan mengurangi waktu duduk atau rebahan yang lebih lama. Ini juga terkhusus bagi mereka yang memiliki risiko genetik alzheimer.
"Penelitian ini menyoroti pentingnya mengurangi waktu duduk, terutama di antara orang dewasa yang menua dengan risiko genetik yang lebih tinggi untuk penyakit Alzheimer," kata salah satu anggota tim penelitian Angela Jefferson.
"Sangat penting bagi kesehatan otak kita untuk beristirahat dari duduk sepanjang hari dan bergerak untuk meningkatkan waktu aktif kita," sambungnya.
Peneliti mengingatkan bahwa olahraga tetap penting untuk kesehatan. Aktif bergerak sangat bermanfaat untuk kesehatan fisik, mental, dan menjaga otak tetap tajam. ***