Perang Rusia-Ukraina, konflik Israel-Hamas dan ketegangan baru-baru ini antara India dan Pakistan atas serangan teroris di Pahalgam Jammu dan Kashmir, telah melihat penggunaan drone secara ekstensif.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis telah sangat sukses di masa lalu dalam menunjukkan kemampuan drone mereka melawan jaringan teror di seluruh dunia.
Dan sekarang perlombaan senjata teknologi sudah berlangsung.
China akan meluncurkan kapal induk drone yang dapat melepaskan hingga 100 drone yang lebih kecil sekaligus, lapor South China Morning Post.
Bernama Jiu Tian, kapal induk drone akan lepas landas untuk misi pertamanya pada akhir Juni. Ini akan meningkatkan jangkauan operasional angkatan udara Tiongkok dalam pertempuran udara tak berawak.
Serangkaian tes akan dilakukan sebelum kapal induk drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV) dikerahkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Jiu Tian, UAV jarak jauh super tinggi memulai debutnya di pertunjukan udara Zhuhai utama China pada November tahun lalu.
Kemampuan dan fungsionalitas
Memiliki jangkauan maksimum 7.000 km (4.350 mil), drone ini dapat terbang hingga ketinggian 15.000 meter (50.000 kaki).
Kemampuannya membawa hingga 6 ton amunisi dan drone kecil, menyoroti kemampuannya yang mematikan.
Drone dapat membantu melepaskan 100 unit amunisi yang berkeliaran termasuk UAV kamikaze, dari kedua sisi perut pesawat, lapor South China Morning Post.
Berat lepas landas maksimum drone adalah 16 ton dengan lebar sayap 25 meter.
Kemampuan ketinggian 15.000 meter (50.000 kaki) drone dapat melewati banyak sistem pertahanan jarak menengah di dunia.
Itu juga mampu melakukan tugas intelijen, pengawasan, dan pengintaian yang memberinya keunggulan tambahan.
(***)
