RIAU24.COM - Bentuk dukungan kemanusiaan terhadap para korban di Palestina terus berdatangan dari berbagai kalangan. Termasuk para musisi internasional, meski kadang menuai masalah.
Sudah ada trio hip-hop Irlandia Utara Kneecap yang menghadapi kontroversi atas dukungan terang-terangan mereka terhadap Palestina.
Dan kini hal itu juga dialami grup post-punk Irlandia, The Murder Capital, yang harus rela membatalkan dua pertunjukan mereka di Jerman karena memajang bendera Palestina di panggung.
Grup tersebut dijadwalkan tampil di Gretchen, Berlin, pada hari Sabtu (10 Mei), meskipun acara tersebut dilaporkan dibatalkan.
Dalam diskusi pemerintah dengan grup tersebut, mereka diminta untuk tak melakukan kebiasaan mereka yakni mengibarkan bendera Palestina di atas panggung selama pertunjukan langsung mereka.
Baca Juga: Donald Trump Dikecam Setelah Terima Rencana ‘Hadiah’ Jet Boeing 747-8 dari Keluarga Kerajaan Qatar
Menanggapi pembatalan tersebut, The Murder Capital memberikan pernyataan lisan dari luar tempat pertunjukan sambil memegang bendera Palestina.
"Kami tiba di Berlin pagi ini. Kami tidak tahu bahwa kami tidak diizinkan untuk mengibarkan bendera ini di sini hari ini," jelas mereka dilansir dari Billboard.
"Kami berdiskusi selama satu jam, apa yang harus kami lakukan. Kami memutuskan untuk tidak menurunkan bendera dari panggung," lanjut mereka.
"Itu adalah keputusan yang mudah dibuat, tetapi kami mendiskusikan kemungkinan hasilnya, 'Bagaimana jika mereka memutuskan untuk membatalkan pertunjukan?'" ujarnya.
Menurut band tersebut, setelah memutuskan untuk terus memajang bendera di atas panggung, mereka diberi tahu bahwa mereka tidak dapat melakukannya, dan mereka juga tidak dapat mengganti bendera dengan spanduk bertuliskan Free Palestine.
"Ini bukan hanya tentang bendera nasional. Ini tentang pernyataan politik. Dan bagi kami ini bukan hanya pernyataan politik, ini adalah pernyataan kemanusiaan. Kami telah mengatakan itu dalam wawancara selama ini bahwa kami telah membicarakannya sebagai manusia. Ini bukan hanya tentang politik, ini tentang orang-orang yang sekarat dan dibantai setiap hari, dan itu sedang terjadi saat ini."
"Jadi, bagi kami sebagai sebuah band, telah mengibarkan bendera ini di panggung mereka untuk pertunjukan yang tak terhitung jumlahnya sekarang. Akan menjadi tindakan yang salah jika kami menyingkirkannya dari panggung hanya agar tempat tersebut tetap menyenangkan. Kami tidak setuju dengan itu. Kami tidak setuju. Kami telah berbicara sebelumnya hari ini tentang hal ini, tentang bagaimana kami berharap musik, seni, dan teater dapat bebas dari diskusi politik dan hal-hal seperti itu, tetapi dengan kondisi dunia saat ini, sayangnya hal itu tidak mungkin terjadi."
Baca Juga: Amerika Serikat Membatasi Impor Ternak Meksiko Selama 15 Hari
"Kami sangat menghargai semua dukungan Anda. Namun yang terpenting, bebaskan Palestina," pungkasnya.
Jerman menegakkan hukum yang ketat terkait antisemitisme, seperti yang pernah dicatat oleh The Hollywood Reporter bahwa Festival Film Berlin tahun lalu menghimbau para hadirin untuk mengenakan pakaian atau simbol yang menunjukkan solidaritas dengan Palestina.
Tetapi mengimbau agar berhati-hati dalam penggunaan bahasa tertentu karena khawatir dapat masuk ke dalam kategori yang dianggap sebagai ujaran kebencian atau antisemit.