RIAU24.COM - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Riau kembali mengalami kenaikan pada Februari 2025. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, angka pengangguran mencapai 4,12 persen, meningkat 0,27 persen poin dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menyebutkan bahwa dari total 3,22 juta angkatan kerja, tren partisipasi justru menurun. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat sebesar 64,68 persen, atau turun 1,07 persen poin dibanding Februari 2024.
“Penurunan ini menunjukkan semakin banyak penduduk usia kerja yang belum atau tidak masuk ke pasar kerja. Alasannya beragam, mulai dari masih menempuh pendidikan, memilih mengurus rumah tangga, hingga belum menemukan pekerjaan yang cocok,” kata Asep dalam keterangan pers di Pekanbaru, Kamis (8/5/2025).
Meski begitu, BPS mencatat bahwa sekitar 3,09 juta orang di Riau telah bekerja, dengan sektor pertanian menjadi lapangan kerja utama. Kontribusi sektor ini mencapai 32,37 persen, disusul perdagangan sebesar 20,15 persen, dan industri pengolahan sebesar 8,38 persen.
Namun, lebih dari separuh pekerja—tepatnya 52,79 persen—masih berada di sektor informal. Walaupun terjadi penurunan tipis dibanding tahun lalu, dominasi sektor informal tetap mengindikasikan tingginya potensi kerentanan, baik dari sisi pendapatan maupun jaminan kerja.
Di sisi lain, terdapat sedikit perbaikan pada indikator kualitas ketenagakerjaan. Jumlah pekerja setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu masing-masing menurun sebesar 0,30 persen poin dan 0,74 persen poin, yang menunjukkan mulai membaiknya efisiensi penyerapan tenaga kerja.
Asep menegaskan bahwa peningkatan angka pengangguran ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. “Kita tidak hanya memerlukan penciptaan lapangan kerja dalam jumlah besar, tetapi juga pekerjaan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah Riau,” pungkasnya.
