RIAU24.COM - Tri-service India meluncurkan Operasi Sindoor, yang melakukan serangan presisi di Pakistan, di mana sembilan lokasi menjadi sasaran. Ini terjadi setelah serangan teror keji di Pahalgam, Kashmir, yang merenggut nyawa 26 turis.
Kementerian Luar Negeri dan Eropa Slovenia mengeluarkan pernyataan
Pada hari Rabu (6 Mei) ketika Kementerian Pertahanan India mengonfirmasi peluncuran operasi tersebut, masyarakat internasional menyaksikan meningkatnya ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir itu.
“Kami sekali lagi mengutuk keras serangan teroris brutal di Pahalgam dan menggarisbawahi perlunya akuntabilitas. Slovenia mengutuk semua bentuk terorisme. Tidak ada pembenaran untuk itu. Kami mendesak kedua belah pihak, India dan Pakistan, untuk menghormati hukum internasional, khususnya IHL, untuk menunjukkan pengekangan maksimum, menghindari eskalasi lebih lanjut, melindungi warga sipil dan menggunakan alat diplomatik untuk menyelesaikan perbedaan mereka,” kata Kemenlu Slovenia.
Presiden AS bereaksi
Donald Trump bereaksi terhadap serangan India di Pakistan, "Sayang sekali. Kami baru saja mendengarnya, mereka sudah lama bertengkar. Saya hanya berharap itu berakhir dengan sangat cepat."
Reaksi dari Menteri Luar Negeri UEA
Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri UEA, telah menyerukan India dan Pakistan untuk menahan diri, meredakan ketegangan, dan menghindari eskalasi lebih lanjut yang dapat mengancam perdamaian regional dan internasional.
Republik Panama mengeluarkan pernyataan
Mengutuk serangan di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, Panama menyampaikan belasungkawa kepada kerabat korban.
Pernyataan itu berbunyi, "Belasungkawa terdalam kami kepada para korban, yang terluka, dan keluarga mereka. Republik Panama berdiri dalam solidaritas dengan India dalam kehilangan tragis ini dan dalam perang melawan terorisme yang sedang berlangsung."
Anggota Kongres AS bereaksi
Anggota Kongres Shri Thanedar mengutuk serangan Pahalgam yang mengerikan, dalam J&K, "Hari ini, India menyerang infrastruktur teroris menyusul serangan mengerikan di Jammu dan Kashmir, yang merenggut nyawa sedikitnya 28 warga sipil yang tidak bersalah dan melukai lebih dari 20 lainnya."
Dia menambahkan, "Terorisme tidak dapat ditoleransi, dan tidak dapat dijawab. India memiliki hak untuk membela rakyatnya, dan saya berdiri teguh dengan sekutu kami dalam upayanya untuk membongkar jaringan ekstremis ini. Amerika Serikat harus selalu berdiri bersama sekutu kita melawan terorisme. Ini adalah waktu untuk kerja sama AS-India yang lebih dalam untuk menghadapi ancaman bersama, melindungi nyawa yang tidak bersalah, dan membela prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan beragama."
Duta Besar Israel untuk India
Setelah peluncuran Operasi Sindoor, Reuven Azar, utusan Israel, men-tweet, "Israel mendukung hak India untuk membela diri. Teroris harus tahu tidak ada tempat untuk bersembunyi dari kejahatan keji mereka terhadap orang yang tidak bersalah."
Kepala PBB Menyatakan Keprihatinan
"Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan operasi militer India melintasi Garis Kontrol dan perbatasan internasional. Dia menyerukan pengekangan militer maksimum dari kedua negara. Dunia tidak mampu melakukan konfrontasi militer antara India dan Pakistan," ucap kepala PBB.
(***)