Prabowo Diminta Pikir 1000 Kali Menghapus Pekerja Outsourcing

R24/azhar
Ilustrasi pulang kerja. Sumber: Internet
Ilustrasi pulang kerja. Sumber: Internet

RIAU24.COM - Peneliti Next Policy, Shofie Azzahrah meminta Presiden Prabowo Subianto memikirkan matang-matang rencana penghapusan pekerja outsourcing.

Selain bukan karena perkara mudah, implementasi penghapusan ini dibilang kompleks, dikutip dari inilah.com, Sabtu 3 Mei 2025.

"Terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum berpihak," ujarnya.

Padahal, skema outsourcing selama ini, digunakan oleh banyak perusahaan sebagai strategi efisiensi biaya, dan fleksibilitas tenaga kerja.

"Terutama di sektor-sektor padat karya. Penghapusan sistem ini, tanpa dibarengi skema transisi yang matang, justru menimbulkan efek lanjutan," ujarnya.

Dia lalu memberikan contoh yakni peningkatan biaya produksi, penurunan daya saing hingga potensi pengurangan tenaga kerja secara masif.

Tambahnya, penghapusan skema outsourcing di tengah perlambatan investasi ditambah ketidakpastian global, dinilai cukup sulit.

"Kalaupun diberlakukan haruslah ekstra hati-hati," sebutnya.

Untuk diketahui, dalam peringatan Hari Buruh Sedunia atau Mayday 2025 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis 1 Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto menanggapi tuntutan penghapusan sistem outsourcing.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak