RIAU24.COM - Donald Trump, dalam langkah gila terbarunya, siap untuk memecat lebih dari 1.200 orang dari berbagai agen mata-mata di AS, termasuk Badan Intelijen Pusat (CIA) dan lainnya.
Gedung Putih siap untuk memangkas staf di CIA, sementara lembaga lain juga kemungkinan akan kehilangan ribuan personel, Washington Post melaporkan.
Laporan itu lebih lanjut mengklaim bahwa pemerintahan Trump telah memberi tahu anggota Kongres bahwa pemotongan pekerjaan akan dilakukan beberapa bagian dan selama beberapa tahun.
Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah akan mengurangi perekrutan.
Ketika badan itu ditanya tentang pemotongan terbaru dalam pekerjaan itu, CIA mengeluarkan statemeeting yang mengatakan direkturnya John Ratcliffe sedang bekerja untuk menyelaraskan badan tersebut dengan prioritas keamanan nasional Donald Trump.
"Langkah-langkah ini adalah bagian dari strategi holistik untuk menanamkan energi baru kepada badan tersebut, memberikan peluang bagi para pemimpin yang sedang naik daun untuk muncul, dan memposisikan CIA dengan lebih baik untuk memenuhi misinya," bunyi pernyataan CIA.
Kantor Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard yang mengawasi dan mengoordinasikan pekerjaan 18 lembaga yang mengumpulkan dan menganalisis intelijen tidak menanggapi laporan tersebut.
Awal tahun ini, CIA menjadi badan intelijen AS pertama yang bergabung dengan program redundansi sukarela yang diprakarsai oleh Donald Trump.
Presiden AS telah bersumpah untuk secara radikal mengurangi tenaga kerja federal atas nama efisiensi dan penghematan.
(***)
