RIAU24.COM - Pakar Hubungan Internasional, Dinna Prapto Raharja menyebut kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, bukan hanya menaikkan tarif perdagangan, tapi juga mengeluarkan executive order (EO) hingga 142 persen di seratus hari kerjanya, diyakini merusak politik bebas aktif Indonesia.
"Dampak untuk politik bebas aktif Indonesia yang melekat, menjadi rusak. Ini adalah situasi darurat politik luar negeri," ujarnya dikutip dari rmol.id, Sabtu 3 Mei 2025.
Menurutnya, persoalan utama kebijakan Trump adalah tatanan ekonomi internasional yang sedang direstart.
Hal ini mengingat sejak Perang Dunia 2 usai muncul tatanan internasional yang dipenuhi dengan agenda saling kerjasama antar negara.
Menurutnya, sistem dan iklim seperti itu menciptakan tatanan ekonomi internasional yang saling ketergantungan, namun sekarang justru hal itu diacak-acak oleh Trump pada 100 hari kepemimpinannya.
"Dengan cara USA lakukan unilateralisme saat ini, maka perbaikannya akan sangat lama, karena win win framework yang selama ini menjadi landasan hubungan antara negara menjadi rusak," ujarnya.
"Semuanya jadi menuju proteksionisme kembali. Malah muncul trend berhemat untuk bantuan luar negeri dari masing-masing negara," sebutnya.