China Menuduh AS Menjadi Titik Nol Covid 19 dalam Buku Putih Pemerintah

R24/tya
Gambar representatif Covid 19/ Canva
Gambar representatif Covid 19/ Canva

RIAU24.COM - Dalam apa yang dapat dilihat sebagai eskalasi provokatif dari perdebatan global tentang asal-usul Covid 19, China telah merilis buku putih pemerintah yang menuduh Amerika Serikat sebagai kemungkinan titik nol untuk pandemi yang telah menewaskan lebih dari tujuh juta orang di seluruh dunia.

Dokumen itu, yang dikeluarkan Rabu (30 April) oleh Kantor Informasi Dewan Negara, menolak klaim baru dari kampanye presiden Donald Trump bahwa virus itu mungkin telah bocor dari Institut Virologi Wuhan (WIV).

Sebaliknya, Beijing menyarankan bahwa AS-lah yang berutang penjelasan kepada dunia.

"Pemerintah AS, alih-alih menghadapi kegagalannya dalam menanggapi Covid-19 dan merefleksikan kekurangannya, telah mencoba mengalihkan kesalahan dan mengalihkan perhatian orang dengan tanpa malu-malu mempolitisasi pelacakan asal-usul SARS-Cov-2," tulis surat kabar itu, seperti dilansir oleh Express.

Menyerukan penyelidikan menyeluruh dan mendalam ke akar pandemi kali ini di tanah Amerika, pejabat China mengutip apa yang mereka gambarkan sebagai bukti substansial bahwa SARS-CoV-2 mungkin telah muncul di Amerika Serikat lebih awal dari garis waktu yang diklaim secara resmi dan lebih awal dari wabah di China.

Bukti apa yang dimiliki China?

Mengecam AS, buku putih China mengatakan bahwa AS seharusnya tidak terus berpura-pura tuli dan bisu dan menjawab pertanyaan komunitas global.

Ia menuduh AS menjadikan China sebagai kambing hitam utama untuk respons Covid-19 yang salah kelola.

Ketidakpedulian pemerintah AS dan tindakan yang tertunda menyia-nyiakan waktu berharga yang telah diamankan Tiongkok untuk perang global melawan pandemi.

Di antara bukti, ia mengutip studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang menemukan antibodi Covid 19 pada 106 dari 7.389 sampel darah dari sembilan negara bagian antara Desember 2019 dan Januari 2020.

Ini juga menyebutkan analisis National Institutes of Health (NIH) yang menunjukkan keberadaan antibodi di semua 50 negara bagian pada Maret 2020.

Serangan balik terhadap tuduhan AS?

Langkah berani Beijing tampaknya menjadi bantahan langsung terhadap pengawasan yang meningkat dari badan-badan intelijen Amerika.

Badan intelijen AS seperti CIA dan FBI sekarang mengakui bahwa kebocoran laboratorium dari Wuhan tetap menjadi teori yang masuk akal.

Sementara itu, banyak ilmuwan masih mendukung asal zoonosis, di mana virus melompat dari hewan ke manusia.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak