RIAU24.COM -Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono dipecat menyusul dugaan kebocoran data dan gangguan sistem berulang di lembaga perbankan milik daerah tersebut.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, insiden gangguan sistem yang melibatkan infrastruktur teknologi informasi Bank DKI ini bukan yang pertama.
Ia mencatat kasus serupa telah terjadi sebanyak tiga kali dengan pola permasalahan yang mirip.
“IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Terus terang ada kebocoran. Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," kata Pramono Anung di gedung DPRD Jakarta terkait direktur IT Bank DKI yang dipecat, Rabu (9/4/2025)
Akibat peristiwa ini, Pramono telah melaporkan dugaan kebocoran data tersebut kepada Bareskrim Polri untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan, yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, jabatan Direktur IT Bank DKI kini dijabat sementara oleh Direktur Umum Agus Haryoto Widodo, yang efektif berlaku sejak 8 April 2025.
Selain itu, Pramono juga telah menunjuk lembaga independen internasional untuk melakukan audit menyeluruh, pelacakan (tracing), dan pemantauan (monitoring) terhadap aliran dana yang diduga bocor.
“Bareskrim pasti akan mengetahui ini. Karena dalam sistem sekarang, jejak digital uang yang mengalir ke mana saja pasti bisa terlihat,” kata Pramono.
Sebelumnya, keluhan nasabah Bank DKI mulai bermunculan sejak 29 Maret 2025, terutama melalui platform X. Banyak pengguna mengaku kesulitan melakukan transaksi melalui aplikasi JakOne Mobile, termasuk gangguan pada fitur transfer antarbank, pembayaran via QRIS, serta tarik tunai di jaringan ATM Bersama. Akibat rentetan peristiwa ini, direktur IT Bank DKI akhirnya dipecat.
(***)