RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pembicaraan dengan China sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan baru tentang tarif dan mengklaim bahwa Presiden China Xi Jinping baru-baru ini meneleponnya.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh majalah Time pada hari Jumat (25 April), Trump mengatakan, "Dia dipanggil. Dan saya tidak berpikir itu tanda kelemahan atas namanya."
Trump tidak mengatakan kapan panggilan itu terjadi atau apa yang dibahas, tetapi dia menyatakan keyakinan bahwa kesepakatan dapat segera diselesaikan.
"Saya akan selesai membuat kesepakatan AS tentang tarif dalam waktu sekitar tiga atau empat minggu," tambahnya.
Ketika ditanya apakah mempertahankan tarif setinggi 50% dalam setahun akan dianggap sebagai kemenangan, Trump menjawab, "Kemenangan total."
China merespons dengan rencana ekonomi di tengah tekanan perdagangan
Sementara itu, di Beijing, Presiden China Xi Jinping memimpin pertemuan politbiro utama pada hari Jumat untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang berlangsung di negara itu dan efek jangka panjang dari perang dagang AS.
Menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh outlet media pemerintah Xinhua, pertemuan itu membahas tren positif dalam ekonomi tetapi mengakui bahwa dampak guncangan eksternal telah meningkat.
Politbiro menyerukan kesiapan dan ketahanan yang lebih besar, menekankan perlunya melindungi bisnis dan warga dari tekanan eksternal, termasuk tarif AS.
Pernyataan itu mengatakan, “China harus menentang praktik intimidasi sepihak dan mendorong kerja sama multilateral yang lebih kuat.”
Untuk menstabilkan perekonomian domestik, pertemuan tersebut mengusulkan beberapa langkah dukungan.
Ini termasuk meningkatkan pembayaran asuransi pengangguran, meningkatkan pendapatan untuk kelompok berpenghasilan rendah dan menengah, memperluas industri jasa, dan mendorong pengeluaran konsumen.
Pemerintah juga berjanji untuk menawarkan lebih banyak bantuan keuangan kepada bisnis yang sedang berjuang, memperkuat integrasi perdagangan, dan mempercepat proyek perumahan dan pembaruan perkotaan.
Pertemuan itu terjadi di tengah laporan bahwa China dapat memotong atau menghapus beberapa tarif curam, saat ini di 125%, yang ditempatkan pada barang-barang AS.
Menurut sumber yang dikutip oleh Bloomberg dan Reuters, barang-barang seperti semikonduktor, peralatan medis, dan bahan kimia industri tertentu seperti etana sedang dipertimbangkan untuk pengecualian.
(***)