RIAU24.COM - Di tengah protes nasional terhadap Presiden AS Donald Trump dan penasihat utamanya Elon Musk, seorang pengunjuk rasa yang berpakaian seperti karakter Pokémon Pikachu mencuri perhatian di Washington DC, yang dengan cepat menjadi viral di media sosial.
Demonstran Pikachu menjadi viral
Dalam video yang dibagikan di X, seorang pengunjuk rasa terlihat mengenakan kostum Pikachu raksasa dalam demonstrasi di Washington DC.
Beberapa hari sebelumnya, seorang pengunjuk rasa yang mengenakan kostum Pikachu di Turki terlihat berlari dari polisi antihuru-hara di tengah demonstrasi atas penangkapan pemimpin oposisi Ekrem Imamoglu.
Beberapa pengguna juga membagikan video kejadian tersebut.
Beberapa orang mengomentari video tersebut dengan mengatakan hal-hal seperti, “Bagaimana Pikachu bisa sampai dari Turki ke AS dalam waktu yang begitu singkat?”
"Anda tahu ada masalah saat Pikachu keluar," canda seorang pengguna.
Yang lain berkata, "Ayo, Pikachu!!!!"
Seorang pengguna X menulis, “Karena tidak ada yang mengejar, Pikachu tidak perlu melarikan diri…”
"Itulah mengapa hal-hal ini tidak dapat dianggap serius," tulis seseorang.
Sementara yang lain berkata, "Bukan Kostum, tetapi Perisai: Strategi Jalanan yang Disamarkan dengan Budaya Pop."
Aksi protes ‘Hands Off’
Ribuan orang di seluruh Amerika Serikat turun ke jalan, membawa poster dan meneriakkan slogan-slogan dalam demonstrasi ‘Hands Off’.
Protes tersebut diselenggarakan oleh lebih dari 150 kelompok advokasi, termasuk organisasi hak-hak sipil, serikat buruh, advokat LGBTQ, veteran, dan aktivis pemilu di lebih dari 1.200 lokasi di seluruh negeri.
Unjuk rasa tersebut tampak damai, dan tidak ada penangkapan yang dilaporkan.
Para demonstran mengecam dugaan 'tindakan otoriter yang keterlaluan dan agenda yang didukung miliarder' oleh Trump dan Musk.
Gerakan tersebut menyerukan agar pemerintahan Trump, termasuk Musk, untuk menjauhkan diri dari jaminan sosial, pekerjaan federal, Medicaid, dan banyak lagi.
Menurut penyelenggara, lebih dari 500.000 orang telah berpartisipasi dalam demonstrasi di Washington DC, Florida, dan wilayah lainnya, demikian laporan The Guardian.
(***)