Industri Indonesia Bangkrut, Produk Vietnam hingga China Kuasai Pasar RI

R24/zura
Industri Indonesia Bangkrut, Produk Vietnam hingga China Kuasai Pasar RI.
Industri Indonesia Bangkrut, Produk Vietnam hingga China Kuasai Pasar RI.

RIAU24.COM -Gara-gara diberlakukannya tarif resiprokal (reciprocal tarrif) yang cukup mahal oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, efek buruknya ada 2 bagi Indonesia.

Yakni, industri padat karya di dalam negeri banyak yang gulung tikar serta pasar Indonesia akan dikuasai produk negeri tetangga.

"Ketika kebijakan tarif resiprokal diberlakukan, brand akan turunkan jumlah order atau pemesanan ke pabrik Indonesia. Dan, pasar Indonesia akan dipenuhi produk impor," kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira, Jakarta, Sabtu (5/4/2025).

Pada 2024, lanjut Bhima, untuk pakaian jadi ekspor ke AS, porsinya mencapai 61,4 persen. Sedangkan alas kaki sebesar 33,8 persen. Untuk dalam negeri, pasar Indonesia diprediksi bakal dibanjiri produk negeri tetangga seperti Vietnam, Kamboja bahkan China.

"Mereka itu mengincar pasar alternatif, setelah AS terapkan reciprocal tarrif yang menyasar China 34 persen, Vietnam 46 persen, dan Kamboja 49 persen," ungkapnya.

Ketika potensi banjirnya tekstil dari ketiga negara tersebut cukup terbuka, Bhima mengingatkan adanya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan 36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang hingga saat ini belum direvisi.

"Permendag 8/2024 belum juga direvisi. Jadi ekspor sulit, impor akan menekan pemain tekstil pakaian jadi di domestik. Ini harus diubah regulasinya secepatnya," ucap Bhima.

Menurut Bhima, sekarang solusinya Indonesia harus ikut mengejar peluang merelokasi pabrik. Jadi, tidak cukup hanya bersaing dari selisih tarif resiprokal, kalau Indonesia lebih rendah dari Vietnam dan Kamboja.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak