RIAU24.COM - Ketua DPRD Riau, Kaderismanto, menjamu peserta Musyawarah Daerah (Musda) Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Riau (BEM SRI) dalam acara Welcome Dinner di kediamannya, Jalan Sisingamangaraja, Pekanbaru, pada Rabu (12/2/2025). Acara ini dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru dan daerah lainnya di Riau.
Dalam sambutannya, Kaderismanto mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Musda dan berharap agenda tersebut dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat, baik untuk organisasi mahasiswa maupun kemajuan daerah. Ia menekankan pentingnya menjadikan dinamika organisasi sebagai wadah pembelajaran bagi mahasiswa.
Selain itu, Kaderismanto yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Riau, berpesan agar kompetisi dalam pemilihan Koordinator Pusat BEM SRI dilakukan secara sportif dan demokratis. Ia menegaskan pentingnya menanamkan semangat “bertanding untuk bersanding” dalam berorganisasi.
Lebih lanjut, Kaderismanto mengajak BEM SRI untuk bersinergi dengan DPRD dan pemerintah daerah dalam upaya memajukan Riau. Ia berharap kepengurusan baru nantinya dapat berperan aktif dalam mengawal pembangunan daerah serta menyampaikan aspirasi mahasiswa dengan bijaksana.
Sementara itu, Koordinator Pusat (Korpus) BEM SRI, Alfikri, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan oleh Ketua DPRD Riau. Menurutnya, undangan makan malam dan diskusi di rumah dinas Ketua DPRD merupakan hal yang baru dalam sejarah BEM SRI dan menunjukkan keterbukaan DPRD terhadap mahasiswa.
“Kami sangat mengapresiasi sikap keterbukaan Ketua DPRD Riau. Mungkin ini pertama kalinya dalam sejarah seluruh Ketua BEM diundang makan malam dan berdiskusi langsung di rumah dinas ini. Atas nama rekan-rekan BEM, kami mengucapkan terima kasih,” ujar Alfikri.
Ia juga menyampaikan bahwa Musyawarah Daerah BEM Se-Riau akan berlangsung pada 13-15 Februari 2025 di Gedung Asrama Haji Pekanbaru. Agenda utama dalam Musda ini adalah pemilihan Koordinator Pusat BEM Se-Riau periode 2025 yang akan menjadi pemimpin organisasi mahasiswa tingkat provinsi tersebut.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan sinergi antara mahasiswa, DPRD, dan pemerintah daerah dapat semakin erat. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui gagasan dan kritik yang konstruktif.