RIAU24.COM - Kunyit menjadi salah satu bahan rempah yang populer di Indonesia. Biasanya, kunyit dijadikan sebagai pewarna alami di masakan atau diolah menjadi obat tradisional.
Sebagai jamu, kandungan senyawa dengan khasiat obat pada kunyit seperti kurkumin dan minyak atsiri dapat berperan sebagai antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba, antiracun.
Dikutip dari Healthline dan WebMD, ada beberapa jenis penyakit yang bisa disembuhkan atau mengurangi gejalanya saat seseorang rutin mengonsumsi kunyit. Apa saja penyakit-penyakit tersebut?
1. Demam
Mengonsumsi kunyit diketahui dapat mengurangi gejala-gejala yang biasanya muncul bersamaan dengan demam, seperti bersin, hidung meler, gatal di hidung, dan hidung tersumbat.
2. Gangguan Pencernaan (Dispepsia)
Kunyit juga dapat memperbaiki gangguan pencernaan. Hal ini karena kandungan kurkumin pada kunyit dapat bekerja sama baiknya seperti obat yang disebut omeprazole.
3. Gejala Depresi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa inflamasi dapat berkaitan dengan depresi. Ini berarti senyawa antiinflamasi pada kunyit membuatnya baik untuk digunakan sebagai pengobatan depresi.
Bahkan, salah satu penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi ekstrak kunyit sebanyak 200 mg hingga 500 mg dalam 3 bulan memiliki gejala depresi yang lebih rendah.
4. Mengurangi Inflamasi
Beberapa studi membuktikan bahwa kandungan kurkumin pada kunyit dalam dosis tinggi dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengurangi inflamasi. Namun, manfaat tersebut hanya bisa didapat oleh orang-orang yang mengonsumsi kunyit setidaknya selama 2 bulan, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
5. Mengobati Radang Sendi
Mengonsumsi kunyit diketahui dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan kaku pada sendi. Hal ini karena kunyit memiliki senyawa anti-inflamasi yang kuat.
6. Menyeimbangkan Kadar Gula Darah
Kandungan kurkumin yang ada pada kunyit dapat membantu untuk mengatasi inflamasi dan menjaga agar kadar gula darah pada tubuh tetap stabil. Salah satu penelitian yang melibatkan 240 orang dengan prediabetes dan mengkonsumsi suplemen kurkumin selama 9 bulan mengalami risiko yang lebih kecil untuk mengalami diabetes. ***