RIAU24.COM -Penobatan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu tokoh terkorup versi Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) dinilai akan berdampak besar terhadap pontensi investasi asing ke Indonesia.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut hal itu akan memberatkan kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang sedang gencar mencati investor asing.
Rocky menjelaskan bahwa masuknya nama Jokowi dalam daftar OCCRP telah menjadi perbincangan di antara diplomat asing di Indonesia.
Selain itu, isu korupsi yang disorot oleh internasional itu juga berisiko sebabkan hawa politik dalam negeri jadi tidak stabil.
"Ketidakstabilan politik Indonesia itu faktor utama untuk batalnya investor asing masuk ke Indonesia. Jadi sekali lagi, ini beban pada presiden Prabowo karena isu ini sudah melebar," kata Rocky, dikutip suara.com dari tayangan video pada kanal YouTube pribadinya, Minggu (5/1/2025).
"Lengkaplah sebetulnya misteri bangsa ini yamg berupaya menutupi kejahatan seorang kepala negara," ujar Rocky.
Sebelumnya, Jokowi masuk dalam daftar finalis pemimpin paling korup di dunia tahun 2024 versi OCCRP.
Dalam pernyataan resminya, OCCRP menyatakan masuknya Jokowi ke dalam daftar tersebut berdasarkan hasil nominasi yang diajukan oleh publik.
Dari proses nominasi, ada lebih dari 55 ribu pengajuan yang diterima OCCRP dan mencakup tokoh-tokoh yang dinilai publik paling banyak lakukan tindak korupsi.
Oleh sebab itu, OCCRP merasa kalau mereka tidak memiliki kendali atas siapa yang masuk dalam nominasi.
Dalam daftar pemimpin paling korup, Jokowi tidak sendirian. Ada pula nama Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.
(***)