RIAU24.COM - Denmark mengumumkan peningkatan besar-besaran dalam pengeluaran pertahanan untuk Greenland, hanya beberapa jam setelah Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengulangi seruannya untuk membeli wilayah Arktik.
Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Denmark Troels Poulsen mengatakan bahwa paket itu akan bernilai setidaknya $ 1,5 miliar.
Menteri Pertahanan Poulsen mengatakan bahwa paket itu akan memungkinkan pembelian dua kapal inspeksi baru, dua drone jarak jauh baru, dan dua tim kereta luncur anjing tambahan.
Poulsen mengatakan bahwa pemerintah belum cukup berinvestasi di Kutub Utara selama bertahun-tahun dan sekarang merencanakan kehadiran yang kuat di wilayah tersebut.
Greenland adalah wilayah otonom pulau Amerika Utara di Denmark.
Greenland adalah rumah bagi fasilitas luar angkasa AS yang besar dan secara strategis penting bagi Washington, terletak di rute terpendek dari Amerika Utara ke Eropa.
Seruan Trump untuk membeli Greenland
Pada hari Minggu (22 Desember), Donald Trump mengumumkan bahwa dia telah memilih Ken Howery, mantan utusan untuk Swedia, sebagai duta besarnya untuk Kopenhagen, dan mengomentari status Greenland.
"Untuk tujuan Keamanan dan Kebebasan Nasional di seluruh Dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kendali Greenland adalah kebutuhan mutlak," tulis Trump di platform media sosialnya Truth Social.
Trump tidak menguraikan pernyataannya.
Menanggapi pernyataan presiden terpilih AS, Perdana Menteri Greenland Mute Egede mengatakan bahwa pulau itu tidak untuk dijual.
"Greenland adalah milik kita. Kami tidak dijual dan tidak akan pernah dijual. Kita tidak boleh kehilangan perjuangan panjang kita untuk kebebasan," kata Perdana Menteri Egede dalam sebuah pernyataan.
(***)