RIAU24.COM - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif trias Politika Strategis Agung Baskoro mengomentari arti diamnya Ketua DPP PDIP Puan Maharani usai penetapan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, arti diam Puan sebagai bentuk jaga-jaga dari situasi partai dikutip dari inilah.com, Kamis 26 Desember 2024.
"Memang wait and see, lebih tepat ya. Kalau terlalu berlebihan responnya, dan apa yang dilakukan mbak Puan sudah benar, sudah tepat menunggu arahan Ketua Umum, mengikuti garis partai ketika ada kader yang ditengarai terlibat kasus semacam itu," ujarnya.
Tambahnya, dengan sikap Puan seperti itu, publik bisa menilai lebih jernih terhadap PDIP menanggapi kasus yang ada saat ini.
"Dan responnya menjadi terukur. Karena kalau emosional malah memberi ruang timbulnya masalah-masalah baru nanti," sebutnya.
Dia menyarankan PDIP untuk membuat Langkah konstruktif agar tidak memberikan boomerang politik hukum terhadap partai banteng bermoncong putih tersebut.
"Jadi usaha konstruktif kedua itu ya. Jadi pra-peradilankan KPK-nya kalau memang ada yang bermasalah. Yang kedua cari sekjen yang baru, yang ketiga menurut saya tidak perlu terlalu berlebihan," ujarnya.
"Karena apa? Karena seorang sekjen yang jadi tersangka itu bukan hal yang baru. Apalagi kasusnya berbeda dengan korupsi," tutupnya.