Mantan Marinir AS Akan Diekstradisi Dari Australia Atas Tuduhan Melatih Pilot Militer Tiongkok Secara Ilegal

R24/tya
Jaksa Agung Australia Mark Dreyfus mengatakan bahwa Duggan harus diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi penuntutan atas pelanggaran yang dituduhkannya /Reuters
Jaksa Agung Australia Mark Dreyfus mengatakan bahwa Duggan harus diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi penuntutan atas pelanggaran yang dituduhkannya /Reuters

RIAU24.COM Australia pada Senin (23 Desember) mengambil keputusan untuk mengekstradisi Daniel Edmund Duggan ke AS. Duggan, mantan pilot Marinir AS yang diduga melatih militer China secara ilegal.

Dia ditangkap di Australia pada Oktober 2022 atas permintaan pemerintah AS, yang menuduhnya melanggar undang-undang pengendalian senjata Amerika.

Apa tuduhan terhadapnya?

AS menuduh bahwa mantan marinir itu secara ilegal melatih pilot militer Tiongkok di sebuah akademi uji terbang yang berbasis di Afrika Selatan, dengan kehadiran di Republik Rakyat Tiongkok antara 2010 dan 2012. Ini mengklaim negara itu terjadi setelah dia meninggalkan Marinir pada tahun 2002.

Pembenaran pemerintah

Jaksa Agung Australia Mark Dreyfus mengatakan bahwa Duggan harus diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi penuntutan atas pelanggaran yang dituduhkan kepadanya.

"Duggan diberi kesempatan untuk memberikan representasi mengapa dia tidak boleh diserahkan kepada Amerika Serikat. Dalam sampai pada keputusan saya, saya mempertimbangkan semua materi di depan saya," tambahnya.

Keluarga bereaksi

Keluarga Duggan menerima pemberitahuan resmi tentang keputusan itu pada hari Jumat dalam surat singkat yang mengonfirmasi Duggan akan diserahkan kepada pihak berwenang AS antara 30 Desember dan 17 Februari.

Istrinya, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa keputusan yang begitu dekat dengan Natal sangat menghancurkan.

"Kami terkejut dan benar-benar patah hati dengan keputusan yang tidak berperasaan dan tidak manusiawi ini yang telah disampaikan tepat sebelum Natal tanpa penjelasan atau pembenaran dari pemerintah," kata istri Duggan, Saffrine, dalam sebuah pernyataan.

Mereka juga mengatakan bahwa tim hukum Duggan sedang meninjau opsi hukum potensial untuk banding, termasuk meminta alasan khusus untuk keputusan pemerintah.

"Kami merasa ditinggalkan oleh pemerintah Australia dan sangat kecewa bahwa mereka benar-benar gagal dalam tugas mereka untuk melindungi keluarga Australia," tambahnya.

Duggan diperkirakan akan diekstradisi antara 30 Desember dan 17 Februari, kecuali intervensi hukum lebih lanjut.

Untuk saat ini, keluarganya tetap berkomitmen untuk melawan keputusan tersebut, karena implikasi yang lebih luas dari kasus ini terus terungkap di panggung internasional.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak