RIAU24.COM -Bintang MMA Conor McGregor sudah menemukan titik akhir dalam kasus pemerkosaan yang menyeret dirinya.
Dalam persidangan baru-baru ini, juri menemukan bukti bahwa Conor McGregor telah melecehkan wanita bernama Nikita Hand di sebuah hotel.
Kasus tersebut terjadi di Dublin Selatan pada Desember 2018.
Conor McGregor yang tiba di pengadilan bergandengan tangan dengan kekasihnya, Dee Devlin, bersikeras bahwa hubungan itu terjadi atas dasar suka sama suka selama persidangan.
Namun, juri memutuskan bahwa Conor McGregor memang menyerang Nikita, seorang ibu satu anak, di penthouse hotel.
Kasus ini bermula dari laporan Nikita Hand yang mengaku telah diperlakukan secara brutal oleh Conor McGregor.
Dia menunjukkan bukti berupa foto memar di tubuhnya, yang diambil beberapa hari setelah kejadian.
Selain itu, tim hukum Nikita memaparkan fakta medis, termasuk insiden tampon yang harus dikeluarkan dengan forceps (alat medis seperti dua sendok) di rumah sakit.
Dalam pembelaannya, Conor McGregor menyebut tuduhan tersebut sebagai kebohongan dan mengklaim bahwa luka-luka tersebut kemungkinan terjadi karena Nikita melompat ke bak mandi.
Namun, pengadilan tetap memutuskan Conor McGregor bersalah dan Nikita menerima ganti rugi sebesar 248.603 euro atau sekitar Rp 4,1 miliar.
"Pembohong di sini adalah McGregor yang tidak memiliki keberanian atau kesopanan untuk mengakui apa yang dilakukannya. Dia bukan laki-laki, dia pengecut yang licik," ungkap Gordon, selaku pengacara Nikita Hand.
Keluar dari persidangan, Dee Devlin yang telah menjadi tunangan Conor McGregor selama 15 tahun terlihat menangis.
Dia berjalan bersama Conor McGregor, dikelilingi sejumlah fotografer yang mengabadikan momen tersebut.
Dukungan Dee untuk Conor selama persidangan tampaknya mendapat pukulan berat menyusul keputusan juri.
Perasaannya campur aduk karena sang kekasih dinyatakan bersalah dan dia kecewa karena ketidaksetiaan sang petinju.
Di luar pengadilan, Nikita menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang dia terima selama enam tahun berjuang mencari keadilan. Sambil terisak, dia memberikan penghormatan khusus kepada putrinya, Freya.
(***)