RIAU24.COM - Jerman secara resmi meminta warganya untuk bersiap menghadapi perang.
Kementerian Dalam Negeri negara itu dilaporkan telah menyiapkan daftar bangunan negara, stasiun kereta bawah tanah dan bahkan properti pribadi yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan darurat bagi warga sipil terdekat selama peristiwa perang.
Warga sipil akan dapat menemukan bunker terdekat menggunakan aplikasi telepon.
Kementerian juga mendesak penduduk untuk mengubah ruang bawah tanah dan garasi mereka menjadi tempat penampungan pelindung.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan itu adalah proyek besar yang akan memakan waktu dan akan terwujud dengan bantuan Kantor Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana dan otoritas lainnya.
Jumlah bunker di negara Eropa telah berkurang selama beberapa dekade terakhir perdamaian, turun dari 2.000 menjadi sekarang di bawah 600.
Sebagian besar dibangun selama Perang Dunia Kedua dan era Perang Dingin.
Secara kolektif, bunker ini hanya dapat memberikan tempat berlindung bagi 480.000 orang di negara berpenduduk lebih dari 84 juta.
Keputusan untuk menyusun daftar bunker telah diambil di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia.
Para pejabat Jerman mengklaim mereka sudah menyaksikan peningkatan tajam dalam serangan siber dan sabotase dari aktor yang didukung Rusia.
Menurut Ralph Tiesler, kepala Kantor Federal untuk Perlindungan Sipil, mungkin dibutuhkan satu generasi penuh bagi Jerman untuk membangun kembali atau menghidupkan kembali jaringan bunkernya.
Menurut laporan itu, Berlin mengambil langkah-langkah ini di bawah apa yang disebut Rencana Operasi Jerman.
Rencana ini melibatkan inisiatif radikal oleh pemerintah federal dan negara bagian, militer, lembaga keamanan, dan layanan darurat yang berkoordinasi untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara.
Rencana itu juga melibatkan konsultasi rutin antara bisnis Jerman dan militer untuk kesiapsiagaan perang.
(***)