Pertamax dan Pertalite Masuk Kategori BBM Kotor Tinggi Sulfur, Bakal Digantikan Dengan Ini...

R24/zura
Pertamax dan Pertalite Masuk Kategori BBM Kotor Tinggi Sulfur, Bakal Digantikan Dengan Ini... (Tangkapan Layar mypertamina.id)
Pertamax dan Pertalite Masuk Kategori BBM Kotor Tinggi Sulfur, Bakal Digantikan Dengan Ini... (Tangkapan Layar mypertamina.id)

RIAU24.COM -Masyarakat sangat awam dan belum tahu soal permaslahan yang menyangkut BBM. 

Pertamax dan Pertalite disebut masuk kategori BBM kotor yang tinggi akan kandungan sulfur. 

Lantas BBM apa yang akan dijadikan penggantinya?

Baca Juga: Bjorka kembali Bobol Website Pemerintah RI, Data NPWP-NIK Jokowi, Gibran, Kaesang hingga Sri Mulyani Dibocorkan   

Pertamax Green 92 digadang-gadang menjadi calon pengganti Pertalite di masa mendatang.  

Pertamax Green 92 diracik dengan campuran etanol 7%. Saat ini, PT Pertamina (Persero) terus memperluas penjualan Pertamax Green 92.  

Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Green 92 disebut lebih ramah lingkungan. Harga Pertamax Green 92 di SPBU Pertamina berkisar antara Rp 12.500 – Rp 13.900 per liter.  

Perluasan penjualan produk BBM hijau juga dilakukan untuk produk Pertamax Green 95. Meski begitu, peredaran kedua produk tersebut memang masih terbatas. 

Rencananya kedua produk unggulan Pertamina ini akan diluncurkan secara bersamaan tahun ini. Namun kepastiannya, belum ada kabar lebih lanjut. 

Pertamax Green 95 dihasilkan dari pencampuran bioetanol 5%, yang telah resmi diperkenalkan pada Juli 2023 lalu.

Baca Juga: Akun Anonymous Indonesia Ancam Menkominfo Budi Arie Dengan Bongkar Semua Rahasinya  

Harga Pertamax Green 95 per 1 September 2024 Rp 13.650 per liter.  

Biar lebih akrab, kita kenalan lebih dalam soal keunggulan Pertamax Green 92, yang diwacanakan bakal menggantikan Pertalite. 

Pertama, soal kandungan etanol di Pertamax Green. Merupakan olahan dari molase tebu, yang telah diracik menjadi bahan bakar nabati. 

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak