Terinspirasi dari Koran, Jasad Charlie Chaplin Hilang Dicuri

R24/azhar
Charlie Chaplin. Sumber: Liputan6.com
Charlie Chaplin. Sumber: Liputan6.com

RIAU24.COM -  Kerja keras polisi Swiss membuahkan hasil. Dua pria yang terdiri dari seorang warga Polandia, Roman Wardas (24 tahun) dan seorang warga Bulgaria, Gantscho Ganev (38 tahun) dituduh menjadi pelaku pencurian terhadap peti mati Chaplin.

Inspektur Gabriel Cettou, kepala polisi Jenewa, mengatakan kedua pria itu didakwa dengan percobaan pemerasan dan mengganggu ketenangan orang mati.

Pelaku dihukum pada Desember 1978 karena mencuri peti mati dan mencoba memeras uang dari keluarga Chaplin.

Baca Juga: Sektor Jasa Tiongkok Tetap Kuat pada Bulan Mei Meskipun Manufaktur Mengalami Hambatan Akibat Tekanan Tarif

Wardas dijatuhi hukuman kerja paksa empat setengah tahun karena mendalangi rencana aneh untuk menahan tubuh Charlie Chaplin untuk tebusan.
 
Aksi ini diawali ketika Wardas yang berada dalam garis kemiskinan terinspirasi dari sebuah artikel tentang kasus serupa di sebuah surat kabar Italia.

Baca Juga: Kanada Ancam Pembalasan Saat Trump Gandakan Tarif Logam, UE Dorong Terobosan Perdagangan

Alhasil, pada 17 Mei 1978, peti mati berisi jasad Charlie Chaplin mereka curi.

Setelah itu, keluarga Charlie Chaplin diperas dengan membayar uang tebusan sebesar 400 ribu euro untuk pengembalian jasad Chaplin.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak