RIAU24.COM - Gembong mafia Albert Anastasia terlihat duduk santai di kursi barbershop untuk potong rambut di Midtown Manhattan.
Baca Juga: Kejati Riau Tetapkan Tiga Tersangka Korupsi Proyek Pembangunan Pelabuhan, Negara Rugi Hingga Rp12,5 Miliar
Namun, beberapa detik kemudian, mafia yang dijuluki 'Lord High Executioner' menemui ajalnya.
Sebuah gambar mengerikan memperlihatkan tubuhnya yang tertembak peluru tergeletak di lantai.
Saat serangan itu, dua pria bersenjata dengan wajah tertutup topeng menyerbu barbershop tepat sebelum pukul 10.30 pagi.
Anehnya, pengawal Albert sedang berjalan-jalan saat penembakan terjadi, pada Oktober 1957.
Para pembunuh menembakkan 10 peluru ke Anastasia yang berusia 55 tahun.
Anastasia ditembak mati dalam hujan peluru sebelum dia akhirnya jatuh ke lantai dan para penembak melarikan diri.
Meskipun 11 saksi, senjata yang ditemukan di dekatnya dan deskripsi dari pembunuh bayaran yang beredar, tidak ada yang pernah didakwa dengan pembunuhan itu.
Umberto 'Albert' Anastasia lahir di Calabria, Italia pada 1902 dan masuk ke Amerika pada 1919 bersama tiga saudaranya setelah melompat dari kapal barang di New York.
