Lebih dari 900 Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Hilang Akibat Hujan Lebat di Sri Lanka, Indonesia, dan Thailand

R24/tya
Orang-orang menaiki perahu milik tentara Sri Lanka di jalanan yang terendam banjir setelah hujan deras di Wellampitiya, pinggiran Kolombo, pada 30 November 2025/ AFP
Orang-orang menaiki perahu milik tentara Sri Lanka di jalanan yang terendam banjir setelah hujan deras di Wellampitiya, pinggiran Kolombo, pada 30 November 2025/ AFP

RIAU24.COM - Di tengah Asia Selatan dan Asia Tenggara yang menghadapi salah satu minggu paling mematikan akibat kerusakan akibat cuaca dalam beberapa tahun terakhir, jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan monsun lebat dan badai tropis telah menewaskan lebih dari 900 orang di Sri Lanka, Indonesia, dan Thailand, menurut berbagai laporan.

Ratusan orang masih hilang sementara tim penyelamat berjuang untuk menjangkau masyarakat yang terisolasi akibat jembatan yang runtuh, jalan yang terblokir, dan banjir yang naik.

Jumlah korban tewas di Sri Lanka

Di Sri Lanka, pada hari Minggu, pihak berwenang mengatakan setidaknya 334 orang tewas setelah Siklon Ditwah melanda pulau itu.

Pihak berwenang mengatakan daerah-daerah dataran rendah di Kolombo juga menjadi korban.

Hampir 150.000 orang telah mengungsi akibat bencana alam terburuk yang melanda pulau itu dalam hampir dua dekade.

Presiden Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake telah mengumumkan keadaan darurat dan meminta dukungan global.

Ia berjanji untuk membangun kembali, dengan mengatakan, "Kita menghadapi bencana alam terbesar dan paling menantang dalam sejarah kita."

Dalam pidatonya kepada rakyat, ia menambahkan, "Tentu saja, kita akan membangun bangsa yang lebih baik dari sebelumnya."

Indonesia

Di seberang lautan di Indonesia, kerusakannya sama dahsyatnya.

Lebih dari 442 orang dipastikan tewas, 402 orang masih hilang, dan sebagian besar wilayah Sumatera masih belum dapat dijangkau.

Para penyintas melaporkan air meluap ke rumah-rumah dalam hitungan menit, membuat keluarga-keluarga tidak punya waktu untuk mengumpulkan apa pun selain pakaian yang mereka kenakan saat mengungsi.

Berbicara kepada Reuters, seorang perempuan yang diidentifikasi sebagai Afrianti mengatakan, "Air langsung naik ke dalam rumah, dan kami takut, jadi kami mengungsi. Lalu kami kembali pada hari Jumat, dan rumah itu sudah ludes, hancur."

Dengan setidaknya dua wilayah di Pulau Sumatra yang masih belum dapat dijangkau pada hari Minggu, pihak berwenang mengatakan dua kapal perang telah dikirim dari Jakarta untuk mengirimkan bantuan ke wilayah-wilayah yang paling terdampak.

Video daring menunjukkan warga mengarungi air hitam setinggi pinggang untuk mencapai persediaan di dalam toko-toko swalayan yang rusak.

Berbicara kepada AP, juru bicara kepolisian Ferry Walintukan mengatakan ada laporan orang-orang membobol toko-toko pada Sabtu malam.

"Penjarahan terjadi sebelum bantuan logistik tiba," ujarnya, seraya menambahkan bahwa mereka tidak tahu bahwa bantuan akan datang dan khawatir mereka akan kelaparan.

Thailand

Thailand telah melaporkan 162 kematian.

Kompensasi telah diumumkan bagi keluarga yang berduka, tetapi di tengah meningkatnya kritik atas respons banjir Thailand, dua pejabat telah diskors karena dugaan kelalaian.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak