RIAU24.COM - Sebanyak 21 guru dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau resmi bertransformasi menjadi Digital Teacherpreneur melalui program pemberdayaan yang digagas PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Program tersebut bertujuan memperkuat kemandirian ekonomi guru sekaligus memperingati Hari Guru Nasional 2025.
Program Digital Teacherpreneur sudah berjalan sejak satu bulan lalu dan dirancang sebagai pelatihan berjenjang untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui pemanfaatan platform digital. Para guru dibekali literasi digital, manajemen keuangan, hingga strategi pemasaran daring agar mampu mengembangkan usaha secara mandiri.
Salah satu peserta, Ari Lestari S.P, guru SMKN 1 Lubuk Dalam Kabupaten Siak, mengaku telah merasakan dampak pelatihan dengan meningkatnya jumlah pengikut media sosial untuk usaha produk jahe dan kunyit bubuk yang ia rintis.
“Sebelumnya kami bingung menjual secara digital. Sekarang kami diajarkan membuat akun bisnis, produksi konten promosi, sampai strategi live harian. Dampaknya langsung terasa,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
Peserta lain, Alhafisyah Syahfatul Aini S.Pd dari SMAN 3 Tambusai Utara Rokan Hulu, juga mulai aktif menjalankan strategi digital untuk peningkatan penjualan. Berdasarkan monitoring PHR awal November, para peserta mencatat kenaikan pendapatan antara Rp100 ribu hingga Rp500 ribu setelah mengikuti pelatihan.
Guru SMK Abdurrab Pekanbaru, Agus Budiruliasari S.Farm, menyampaikan bahwa keuntungan usahanya di bidang kuliner meningkat pesat berkat strategi digital yang dipraktikkan. Selain pendapatan, penambahan pengikut media sosial usaha para guru juga terukur, mencapai 50 hingga 150 pengikut baru.
Manager CID PHR Iwan Ridwan Faizal menegaskan, program ini merupakan upaya nyata PHR mendukung kesejahteraan guru di Riau tanpa mengganggu aktivitas belajar mengajar.
“Program teacherpreneur ini diharapkan dapat menggali potensi guru dalam kewirausahaan. Momen Hari Guru Nasional menjadi refleksi PHR untuk mendukung kemajuan pendidikan di Riau,” jelasnya.
Program PHR menargetkan peningkatan kapasitas profesional, pemberdayaan ekonomi, serta penguatan komunitas pendidikan. Para guru peserta berasal dari Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Kampar, Siak, Pekanbaru, Dumai, dan Rokan Hulu.
Dengan kemampuan digital yang diperoleh, para guru kini tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga pelaku usaha mandiri yang berkontribusi bagi ekonomi keluarga dan komunitas. ***
