RIAU24.COM - Kebakaran besar terjadi di lokasi KTT iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP30 di Brasil pada hari Kamis (20 November), yang memicu kekacauan dan kepanikan di antara para delegasi.
Kebakaran tersebut menghanguskan beberapa paviliun, memaksa evakuasi dan penangguhan pembicaraan penting di Belem hingga Jumat.
Menurut pihak Brasil yang memimpin acara tersebut, 19 orang dirawat karena menghirup asap dan dua orang karena kecemasan.
Rekaman kejadian tersebut tersebar di media sosial, menunjukkan kepulan asap tebal mengepul di atas kobaran api yang besar sementara orang-orang terlihat panik.
Pihak keamanan merespons dengan cepat dan berhasil mengendalikan api dalam waktu sekitar enam menit, demikian pernyataan Brasil dan PBB tentang Perubahan Iklim.
Sirene meraung-raung saat petugas pemadam kebakaran dan ambulans tiba di lokasi.
Setelah inspeksi oleh pemadam kebakaran, lokasi dibuka kembali pukul 20.40. Sesi akan dilanjutkan pada hari Jumat.
Penyebab kebakaran sedang diselidiki, meskipun kemungkinan disebabkan oleh korsleting atau malfungsi listrik lainnya, kata Menteri Pariwisata Brasil Celso Sabino.
"Ini bisa terjadi di mana saja di dunia," ujarnya kepada para wartawan.
Kepala iklim PBB Simon Stiell sebelumnya mengeluh kepada tuan rumah Brazil tentang keamanan, kondisi cuaca yang sangat panas dan AC yang rusak, serta kebocoran air di dekat perlengkapan lampu di tengah hujan lebat tropis.
AFP melaporkan, mengutip dua perempuan yang bekerja di paviliun milik sebuah badan internasional, bahwa fasilitas di lokasi tersebut dipasangi kabel listrik darurat.
Mereka menambahkan bahwa terdapat kabel yang terekspos dan air menetes dari atap ke panel listrik, tetapi tidak ada tindakan yang diambil meskipun ada masalah yang dilaporkan.
Kebakaran hari Kamis merupakan insiden ketiga sejak perundingan COP30 dimulai pekan lalu. Sebelumnya, para demonstran Pribumi menyebabkan kekacauan di lokasi.
Mereka kemudian memblokade pintu masuk dalam demonstrasi damai.
(***)