Hari Anak Sedunia 2025: Tanggal, Tema, Sejarah dan Maknanya

R24/tya
Gambar representatif /freepik
Gambar representatif /freepik

RIAU24.COM - Untuk mendorong persatuan global dan meningkatkan kesadaran tentang hak dan kesejahteraan anak, dunia merayakan Hari Anak setiap tahun pada tanggal 20 November.

Hari ini penting karena Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak pada tahun 1959 dan kemudian Konvensi Hak-Hak Anak (UNCRC) pada tahun 1989.

Hari Anak Sedunia mengadvokasi dan menyoroti hak-hak anak, kebutuhan tumbuh kembang, serta perlindungan dari kekerasan dan pelecehan.

Meskipun Hari Anak Universal jatuh pada tanggal 20 November, berbagai negara merayakannya dengan cara mereka sendiri pada tanggal yang berbeda.

Apa tema Hari Anak Sedunia 2025?

Tema Hari Anak Sedunia 2025 adalah ‘Hariku, Hakku" dan "Untuk setiap anak, setiap hak.’

Tema-tema yang diusung UNICEF ini menyoroti pentingnya memberdayakan anak-anak untuk mengekspresikan pandangan mereka dan memastikan hak-hak mereka terlindungi.

Apa sejarah Hari Anak Sedunia?

Hari Anak Sedunia berawal pada tahun 1954, ketika Majelis Umum PBB mendorong negara-negara untuk menetapkan hari khusus guna memupuk solidaritas internasional, meningkatkan kesejahteraan, dan bekerja sama demi kesejahteraan anak.

Tanggal 20 November dipilih karena memperingati pengesahan Deklarasi Hak-Hak Anak dan Konvensi Hak-Hak Anak oleh Majelis Umum PBB.

Mengapa Hari Anak Sedunia penting?

Hari Anak Sedunia bertujuan untuk menyoroti isu-isu penting yang memengaruhi anak-anak, seperti mengakhiri kekerasan dan pelecehan, memastikan keamanan, dan menegakkan hak atas pendidikan, bermain, dan layanan kesehatan.

UNICEF menekankan bahwa anak-anak memiliki hak asasi manusia dasar yang sama dengan orang dewasa, serta perlindungan tambahan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka.

UNICEF juga menambahkan bahwa anak-anak bukanlah milik orang tua mereka atau penerima pasif dari amal; mereka adalah individu dengan hak-hak mereka sendiri.

Konvensi Hak-Hak Anak menguraikan hak-hak esensial yang memungkinkan anak-anak untuk tumbuh mencapai potensi penuh mereka, mengakui mereka sebagai individu, anggota keluarga, dan kontributor bagi masyarakat dengan tanggung jawab yang sesuai dengan usia mereka.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak