RIAU24.COM - Pada hari Senin (3 November), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kerja sama Iran dan AS mungkin tidak akan terwujud jika negara tersebut terus memberikan dukungannya kepada Israel.
Ia juga menyebutkan bahwa jika Washington mempertahankan pangkalan militer dan ikut campur di Timur Tengah, hal itu hanya akan memperkuat keputusan tersebut.
Dalam unggahan media sosialnya, ia menulis, “AS terkadang mengatakan bersedia bekerja sama dengan Iran. Jika mereka berhenti mendukung rezim Zionis, menyingkirkan pangkalan militer dari wilayah tersebut, dan berhenti ikut campur di kawasan tersebut, masalah-masalah ini berpotensi ditinjau ulang. Hal ini belum dapat diprediksi untuk saat ini, maupun dalam waktu dekat.”
Sebagaimana dikutip oleh media pemerintah, Khamenei mengatakan, "Amerika terkadang mengatakan mereka ingin bekerja sama dengan Iran. Kerja sama dengan Iran mustahil selama AS terus mendukung rezim Zionis terkutuk, mempertahankan pangkalan militer, dan ikut campur di kawasan."
Pada bulan Oktober, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Amerika terbuka untuk membuat kesepakatan dengan Iran.
Ia menyebutkan bahwa tangan persahabatan dan kerja sama [dengan Iran] terbuka.
Pernyataan ini muncul setelah lima putaran perundingan nuklir dengan negara tersebut pada bulan Juni sebelum Iran terlibat dalam pertempuran lintas batas dengan Israel.
Trump juga terlibat dalam gencatan senjata antara Israel dan Iran, ia menjadi perantara perdamaian antara kedua negara.
Hal ini terjadi sehari setelah Amerika menyerang fasilitas nuklir di Iran dan beberapa jam setelah Iran menyerang pangkalan AS, al-Udeid di Qatar.
Setelah melancarkan serangan udara di Fordow, Natanz, dan Isfahan, Trump berkata, "Tujuan kami adalah menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran, menghentikan ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh negara sponsor teror nomor satu dunia."
Berbagi visual pesawat pengebom B-2 AS yang kembali ke pangkalan setelah menyerang situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan, Presiden Donald Trump menyebut kerusakan yang terjadi di situs-situs tersebut 'monumental'.
Ia memuji para prajurit dan berterima kasih kepada mereka atas 'pekerjaan yang dilakukan dengan baik'.
(***)