RIAU24.COM - Belakangan ini ramai diberitakan mengenai meninggalnya ayah YouTuber Jerome Polin, yakni Marojahan Sintong Sijabat. Ia diketahui meninggal dunia akibat kondisi sumbatan usus yang dideritanya.
Menurut sang istri, Chrissie, Marojahan sempat mengeluhkan nyeri perut hebat seperti melilit. Ia awalnya dibawa ke IGD rumah sakit terdekat, namun kemudian dirujuk ke National Hospital Surabaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hasil CT scan menunjukkan adanya sumbatan pada usus yang disebabkan oleh gumpalan darah beku.
Di luar kasus tersebut, dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam mengungkapkan sumbatan usus ini termasuk kondisi yang darurat yang bisa berujung fatal. Kondisi ini dapat berpengaruh pada sistem pencernaan.
"Sumbatan usus atau istilah medisnya ileus obstruksi yaitu suatu keadaan kedaruratan, di mana kondisi usus tersumbat sehingga anus tidak ada cairan dan kotoran yang keluar dari anus pasien tersebut," jelas Prof Ari saat dihubungi, Minggu (2/11/2025)
"Ini memang suatu kondisi emergensi, jadi harus segera ditangani. Kalau tidak, dia (usus) akan bisa saja terjadi perforasi, pecah bocor, atau jadi infeksi yang luas yang akhirnya juga sulit ditangani," sambungnya.
Prof Ari menjelaskan bahwa sumbatan usus merupakan kondisi yang cukup umum terjadi. Namun, dengan diagnosis yang tepat dan penanganan medis yang cepat, pasien umumnya masih dapat diselamatkan.
Kondisi ini juga biasanya disertai gejala seperti perut kembung, begah, mual, dan muntah hebat, dalam beberapa kasus, muntahan bahkan bisa menyerupai kotoran feses. Pasien juga biasanya mengalami nyeri perut yang sangat menyiksa.
Menurut Prof Ari, kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kanker usus, tumor, perlengketan pascaoperasi, maupun penumpukan kotoran yang tidak bisa keluar dari saluran pencernaan.
"Kemudian biasanya juga ini bahkan saya pernah ada satu kasus pasien sumbatan karena kotoran yang tidak keluar, terlalu keras, terlalu padat, yang terus menerus bertahan sehingga akhirnya menyumbat. Kebetulan pada yang biasanya ada pasien-pasien yang memang punya masalah mobilisasi, jadi dia tidak bisa bergerak, ketahui sehingga bisa tersumbat seperti itu," terang Prof Ari.
"Atau juga bisa karena adanya gangguan pembuluh darah, sumbatan misalnya pada pembuluh darah yang menuju ke usus tersebut sehingga ususnya tersebut relatif ini tidak bergerak. Begitu ya untuk waktu tentu dan sehingga terjadi sumbatan tersebut," pungkasnya.
Untuk menanganinya, jelas harus dioperasi. Dokter akan melakukan tindakan laparatomi untuk menghilangkan sumbatan tersebut. ***