Kegiatan Bujang Dara, Panitia Ditahan di Mapolres Bengkalis Diduga Ada Pelecehan Seksual

R24/hari
Kegiatan Bujang Dara, Panitia Ditahan di Mapolres Bengkalis Diduga Ada Pelecehan Seksual
Kegiatan Bujang Dara, Panitia Ditahan di Mapolres Bengkalis Diduga Ada Pelecehan Seksual

RIAU24.COM - BENGKALIS - Terkait adanya kegiatan Bujang dan Dara yang dilaksanakan di gedung cik puan Sabtu 25 Oktober 2025 malam yang diduga tidak mengantongi izin serta sempat ricuh kemudian dibawa ke kantor Polisi.

Kasat Reskrim Polres Bengkalis Iptu Yhon Mabel dikonfirmasi Riau24.com menerangkan bahwa untuk panitia kegiatan tersebut telah dilakukan penahanan dan sekarang di Mapolres Bengkalis.

"Laporan yang kami terima terkait penipuan. Dan sekarang dilakukan penahanan,"ujar singkat Kasatreskrim Iptu Yhon Mabel, Senin 27 Oktober 2025.

Kemudian, kembali ditanya bahwa ada berapa orang yang diduga pelakunya ditahan. Selanjutnya, informasi yang diterima media ini bahwa pada kegiatan Bujang Dara itu ada juga yang diduga panitia melakukan pelecehan seksual.

Dalam hal ini, Kasatreskrim Iptu Yhon Mabel tidak memberikan jawaban kebenarannya.

Pemberitaan sebelumnya, sejumlah peserta dan orang tua yang hadir dalam kegiatan ajang pemilihan Bujang Dara tersebut meluapkan emosi setelah merasa tertipu oleh panitia penyelenggara acara.

Pantauan dari lokasi kejadian hingga di kantor Mapolres Bengkalis bahwa kegiatan bujang dan dara tersebut diduga tidak memiliki izin resmi dari Disbudparpora kabupaten Bengkalis.

"Kegiatan yang diklaim sebagai ajang Bujang Dara Bengkalis itu didufa tidak memiliki izin resmi dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis,"ungkap salah satu perserta yang enggan disebutkan namanya.

Kemudian, salah satu staf Disparbudpora Bengkalis saat di konfirmasi wartawan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin atas kegiatan tersebut

“Mereka tidak pernah mengurus izin kegiatan ke kami. Hanya pernah datang untuk audiensi saja. Untuk lebih lanjut bisa ditanyakan langsung ke kantor,” ujarnya.

Kericuhan bermula ketika sejumlah peserta dan orang tua mempertanyakan kejelasan hadiah dan keabsahan kegiatan yang mengatasnamakan ajang resmi Bujang Dara Bengkalis.

Berawal ketegangan meningkat setelah beberapa peserta menuding panitia telah melakukan penipuan dengan memungut biaya pendaftaran tanpa kejelasan kegiatan.

Akibat situasi yang memanas, ketua panitia acara akhirnya digiring oleh massa yang sebagian besar merupakan peserta dan keluarga mereka menuju Polres Bengkalis.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait proses pemeriksaan maupun dugaan tindak penipuan yang dilakukan panitia di ajang tersebut.

Sementara, pihak Disparbudpora Bengkalis menegaskan akan melakukan koordinasi dengan pihak berwenang memastikan agar kegiatan serupa tidak terulang di masa mendatang tanpa izin resmi.

Informasi yang kembali di terima, awal kasus ini adalah dibuat oleh oknum atas nama Sukandar alias Rian yang diketahui berasal dari Kepulauan Meranti. Di Kepulauan Meranti, saudara Rian ini sudah ada citra buruk sebagai pelaku penipuan.

Kemudian, datang ke Bengkalis dan ingin membuat acara "Festival Bujang Dara" Teman-teman Bujang Dara Bengkalis sudah bertindak dengan meminta perubahan nama acara. Nama acara kemudian berubah menjadi "Pawai Budaya Anak Negeri".

Sedangkan modus penipuan bahwa saudara Rian menjalankan sistem rekrut peserta dengan menggunakan skema seperti MLM yaitu, 2-3 orang panitia diminta mencari peserta.

Kemudian peserta yang daftar diminta untuk mencari peserta lainnya, hingga terkumpul kurang lebih 300 orang peserta.

Dan untuk sasaran peserta diantaranya anak sekolah. Pendaftaran berbayar. Peserta 100K, panitia 50K, penari 100K.
Pelaku mengaku sebagai orang Indosiar dan mengimingi timbal balik berupa keuntungan uang 2x lipat kepada penari. Yakni bayar 100K nanti akan diberikan 200K.
Hal ini yang menyebabkan banyak korban/peserta yang tertarik.

Pada pelaksanaan acara diduga tidak berjalan sesuai ekspektasi peserta.  Kemudian ada pencantuman logo Disbudparpora Bengkalis secara pihak.

Selanjutnya, karena ketidakpuasan peserta dan panitia, maka terjadi ricuh dan berujung pada tindakan warga membawa pelaku ke Polres Bengkalis untuk diproses

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak