RIAU24.COM - Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Septian Hario Seto membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh disebut busuk sejak awal oleh mantan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Semua berawal ketika dirinya diminta Luhut untuk mempelajari proposal Whoosh dari China dan Jepang di tahun 2015, dikutip dari rmol.id.
"Saya waktu di KSP di awal tahun 2015, ditugaskan Pak Luhut mempelajari dua proposal feasibility study dari China dan Jepang," ujarnya.
Proyek berjalan tidak semestinya. Salah satunya pembebasan lahan tidak optimal.
"Sehingga konstruksi tidak berjalan maksimal, koordinasi di antara kontraktor-kontraktor, pemilihan isu-isu terkait konektivitas," ujarnya.
Tambahnya, proyek Whoosh bahkan mengorbankan pabrik di kawasan industri yang diharuskan dilewati jalur kereta cepat.
"Contoh, pemilihan trase membelah kawasan industri. Ada satu perusahaan baru yang sudah membeli tanah, dia siap bangun, tiba-tiba kena trase Whoosh. Akhirnya pabriknya tidak bisa dibangun," ujarnya.