RIAU24.COM - Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan adanya pergeseran lanskap politik di Israel, dengan mayoritas warga mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak seharusnya mencalonkan diri dalam pemilihan umum mendatang.
Menurut Channel 12, 52 persen warga Israel menentang pencalonannya dalam pemilihan umum mendatang.
Hal ini terjadi ketika Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio baru-baru ini mengunjungi Israel untuk memajukan upaya menstabilkan Gaza setelah gencatan senjata yang mengakhiri konflik yang menghancurkan selama dua tahun.
Di sana, Rubio menekankan pentingnya pembentukan pasukan internasional untuk mengawasi keamanan, dan menggambarkannya sebagai langkah kunci menuju stabilitas jangka panjang.
Orang Israel tidak menginginkan Netanyahu lagi?
Menurut jajak pendapat yang disiarkan oleh Channel 12, lebih dari separuh warga Israel (52 persen) berpendapat Benjamin Netanyahu seharusnya tidak mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.
Sebagai perbandingan, 41 persen berpendapat bahwa ia seharusnya ikut serta dalam pemilu, dan hanya tujuh (7) persen yang masih belum menentukan pilihan.
Siapa yang akan menggantikan Netanyahu?
Menurut jajak pendapat, publik sebagian besar tidak yakin siapa yang akan memimpin partai Likud jika Netanyahu mundur.
Namun, ketika diberikan daftar pilihan pengganti Netanyahu, mantan kepala Mossad Yossi Cohen berada di puncak daftar dengan hanya 10 persen dukungan.
Ia diikuti oleh Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dengan 9 persen, dan Menteri Pertahanan Israel Katz dengan 8 persen.
Calon potensial lainnya juga menerima dukungan tipis: Menteri Kehakiman Yariv Levin (7%), Ketua Knesset Amir Ohana (6%), Menteri Ekonomi Nir Barkat (5%), Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar (3%), Menteri Pertanian Avi Dichter (2%), Menteri Energi Eli Cohen (1%), dan Menteri Perhubungan Miri Regev (1%).
Lebih lanjut, hampir separuh responden, atau 48 persen, menyatakan ragu-ragu atau enggan memilih dari pilihan yang ditawarkan.
Bagaimana dengan pihak oposisi?
Di sisi lain spektrum politik, para pemilih mendukung mantan Perdana Menteri Naftali Bennett untuk memimpin blok oposisi, dengan dukungan 44 persen.
Yair Lapid dari Yesh Atid dan para pemimpin oposisi lainnya memperoleh suara yang jauh lebih kecil: Ketua Yesh Atid, Yair Lapid (16%), Ketua Partai Demokrat, Yair Golan (11%), Ketua Yashar!, Gadi Eisenkot (11%), Ketua Yisrael Beytenu, Avigdor Liberman (10%), dan Ketua Persatuan Nasional, Benny Gantz (2%).
(***)