RIAU24.COM - Perampokan di siang bolong di Museum Louvre yang ikonis di Prancis telah mengguncang negara itu.
Pencurian yang terdengar seperti rencana langsung dari film Hollywood ini telah menunjukkan betapa buruknya keamanan objek wisata ikonis tersebut.
Para pencuri berhasil membobol beberapa perhiasan dan artefak paling bergengsi dan bernilai sejarah dalam waktu kurang dari tujuh menit pada dini hari pembukaan museum.
Kini, sebuah video telah beredar mengenai insiden malang tersebut yang menunjukkan seorang pencuri memecahkan kaca pajangan saat perampokan tanpa banyak rasa takut.
Video perampokan Museum Louvre muncul
Dalam video yang dibagikan oleh BFMTV yang berkantor pusat di Prancis, seorang pencuri terlihat memecahkan kaca pajangan dalam perampokan siang bolong yang kurang ajar itu, sementara pengunjung lain hanya lewat.
Menurut penyelidikan awal, empat pencuri dilaporkan terlibat dalam perampokan tersebut, yang mana dua etalase keamanan tinggi menjadi sasaran, dan delapan benda warisan budaya yang tak ternilai harganya dicuri, menurut Kementerian Kebudayaan Prancis.
Kepala Jaksa Penuntut Paris, Laure Beccuau, juga mengatakan kepada BFMTV bahwa para pencuri menggunakan gerinda sudut untuk memecahkan etalase kaca dan mencuri artefak.
Menariknya, Museum Louvre juga menyimpan lukisan ikonis Mona Lisa karya Leonardo da Vinci di antara barang-barang berharga lainnya.
Apa saja yang dicuri dalam perampokan itu?
Menurut laporan Bloomberg, para perampok mencuri total delapan artefak kerajaan, termasuk: sebuah diadem safir, kalung, dan anting-anting tunggal dari set yang serasi yang terkait dengan ratu Prancis abad ke-19 Marie-Amélie dan Hortense; sebuah kalung dan anting-anting zamrud dari Permaisuri Marie-Louise, istri kedua Napoleon Bonaparte; sebuah bros relikui; diadem Permaisuri Eugénie; dan bros pita korsase besarnya.
Namun, mahkota Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III, telah ditemukan oleh pihak berwenang dalam kondisi rusak di dekat museum.
Mahkota tersebut memiliki 1.354 berlian dan 56 zamrud, serta elang emas, menurut situs web museum.
(***)